Seorang pria bernama Jonathan Frizzy menjadi pusat perhatian setelah diperiksa sebagai saksi terkait penemuan zat etomidate di cairan vape. Peristiwa ini, yang terjadi pada pertengahan April 2025, melibatkan penyelidikan oleh Satresnarkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta. Kasus ini menarik perhatian luas karena statusnya sebagai pelanggaran hukum dengan implikasi serius. Dalam prosesnya, Jonathan tidak hadir saat panggilan lanjutan karena alasan kesehatan, sehingga memunculkan spekulasi publik tentang perkembangan kasus tersebut.

Pada tanggal 17 April 2025, investigasi awal dilakukan atas penemuan zat obat keras ilegal dalam produk vape. Etomidate, yang merupakan salah satu bahan berbahaya dan terlarang, telah disita oleh otoritas kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta. Investigasi ini mencakup tiga tersangka utama yang diduga terlibat langsung dalam distribusi barang tersebut. Penyidik memastikan bahwa setiap tahap pengumpulan bukti dilakukan secara profesional dan transparan untuk menghindari bias atau kesalahan prosedur.

Jonathan Frizzy dipanggil sebagai saksi penting dalam kasus ini karena ada indikasi potensial keterlibatan lebih lanjut. Namun, ketika panggilan kedua dijadwalkan pada 21 April, ia tidak muncul dengan alasan sakit. Keputusan ini membuat sebagian kalangan merasa khawatir tentang kemungkinan konsekuensi hukum yang bisa dialami jika dia gagal bekerja sama dengan pihak berwenang. Situasi ini juga memicu spekulasi media tentang hubungan antara temuan etomidate dan aktivitas pribadi Jonathan.

Masyarakat luas menyaksikan perkembangan kasus ini dengan harapan agar solusi dapat ditemukan tanpa menambah kontroversi lain dalam kehidupan pribadi mantan suami Dhena Devanka tersebut. Para penggemar tetap mendukung langkah-langkah hukum yang adil serta mengharapkan kejelasan dari semua pihak terkait. Semoga, kasus ini dapat diselesaikan dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Perkembangan terbaru menunjukkan komitmen kuat dari pihak berwenang untuk menindaklanjuti setiap aspek kasus. Publik berharap agar proses hukum berlangsung sesuai aturan, memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat tanpa mengabaikan hak-hak individu yang bersangkutan.