Persija Jakarta mengalami kekalahan telak saat bertanding melawan Madura United dalam lanjutan BRI Liga 1. Kekalahan ini membuat posisi mereka semakin terancam di klasemen, sementara Madura United mendapatkan angin segar untuk lolos dari zona degradasi. Pertandingan yang dipenuhi drama ini menunjukkan performa gemilang dari tim tuan rumah serta tantangan besar bagi Persija yang harus bermain dengan 10 pemain setelah kartu merah diberikan kepada salah satu playernya.
Bermain dengan kekurangan satu pemain menjadi ujian berat bagi Persija Jakarta. Setelah insiden kartu merah yang dialami Muhammad Ferarri, tim Macan Kemayoran harus mencari strategi baru untuk menghadapi dominasi Madura United. Dengan situasi ini, peluang Persija untuk membalikkan kedudukan menjadi semakin tipis.
Situasi dramatis dimulai ketika wasit memberikan hukuman keras kepada Persija setelah evaluasi VAR menunjukkan pelanggaran serius oleh Ferarri. Kartu merah tersebut tidak hanya membuat Persija kehilangan salah satu pemain andalannya tetapi juga memungkinkan Madura United untuk mengambil kendali penuh atas jalannya pertandingan. Meskipun berusaha keras, Persija kesulitan menjaga ritme permainan mereka dan akhirnya gagal memperbaiki skor.
Dengan tambahan tiga poin penting, Madura United semakin percaya diri dalam upaya keluar dari ancaman degradasi. Performa impresif mereka di pertandingan ini menunjukkan bahwa tim ini memiliki potensi besar untuk bersaing lebih jauh di kompetisi musim ini.
Pada babak pertama, Madura United berhasil memanfaatkan penalti dengan baik melalui eksekusi cemerlang oleh Milan Skrbic. Gol tersebut menjadi titik balik pertandingan karena memberikan motivasi besar bagi seluruh skuad Madura United. Di sisi lain, keberhasilan ini juga membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan peringkat di klasemen dan memperlebar jarak dari tim-tim di zona merah. Strategi ofensif yang dijalankan oleh pelatih Madura United terbukti efektif dalam menghadapi tekanan dari Persija meski bermain sebagai tuan rumah.