Pertandingan antara Swansea City dan Oxford United berlangsung dengan penuh ketegangan, menghasilkan skor imbang 3-3. Meskipun kedua tim menunjukkan performa yang luar biasa melalui gol-gol spektakuler dari para pemain inti mereka, sorotan negatif justru tertuju pada penampilan Romeny untuk Oxford United. Pemain asal Belanda ini mencatatkan rekor buruk dalam duel pertandingan, termasuk delapan kekalahan langsung dan tidak mampu melepaskan satu tembakan pun sepanjang pertandingan.
Pada hari yang cerah namun dipenuhi semangat kompetitif, Swansea City sukses mencetak tiga gol melalui kerja keras Eom Ji-sung, Ronald Pereira, serta Liam Cullen pada menit ke-23, ke-57, dan ke-82. Tidak mau kalah, Oxford United membalas lewat upaya Gregory Leigh, Michal Helik, dan Przemyslaw Placheta pada menit ke-40, ke-62, serta injury time ke-3.
Sayangnya, momen gemilang ini sedikit redup karena penampilan Romeny yang kurang meyakinkan. Sejak awal pertandingan, ia sudah kesulitan menghadapi tekanan lawan, tercatat gagal dalam delapan duel individu. Selain itu, kontribusi operan bola juga minim dengan hanya 10 umpan dan akurasi rendah 60%. Situs statistik Fotmob memberikan rating 5,7 kepada Romeny, menjadikannya salah satu pemain dengan penilaian terburuk dalam tim.
Bermain sebagai bagian dari skuad Oxford United sejak Januari 2025, Romeny masih belum menunjukkan perkembangan signifikan. Dalam 14 penampilannya, ia baru mencatat enam kali sebagai starter dan menyumbangkan satu gol saja. Hal ini menjadi tantangan besar bagi manajemen klub untuk meningkatkan performanya.
Dari sudut pandang jurnalis, laporan ini mengingatkan kita akan pentingnya adaptasi dan pengembangan diri dalam dunia sepak bola profesional. Romeny, yang telah dinaturalisasi sebagai anggota Timnas Indonesia, perlu fokus pada aspek teknis maupun fisik untuk dapat bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Kegagalan sementara ini harus dijadikan pelajaran berharga agar ia dapat bangkit dan memberikan dampak positif bagi tim di masa mendatang.