Peningkatan volume kendaraan selama musim mudik menyebabkan sejumlah ruas jalan tol mengalami kepadatan. Di pagi hari, beberapa jalur utama seperti Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) serta Tol Jakarta-Cikampek (Japek) khususnya antara Bekasi Barat hingga Tambun, tampak penuh sesak oleh kendaraan yang bergerak lambat. Situasi ini terjadi akibat meningkatnya jumlah pengguna jalan tol dalam rangka perayaan Idulfitri 1446H/2025.
Upaya rekayasa lalu lintas telah diterapkan untuk mengurai kemacetan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah sistem buka-tutup akses di Tol Layang MBZ ketika terjadi penumpukan kendaraan, sehingga arus dialihkan ke jalur bawah Tol Japek. Selain itu, Contraflow satu lajur juga diberlakukan mulai dari KM 47+200 hingga KM 70 di Tol Japek. Sistem one way atau satu arah diterapkan untuk memperlancar perjalanan menuju Semarang-Solo mulai dari KM 70 hingga KM 456. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas jalan dan mengurangi kepadatan secara efektif.
Berdasarkan data yang dirilis oleh PT Jasamarga, lebih dari satu juta kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek sejak H-10 hingga H-4 libur Hari Raya. Volume total kendaraan mencapai angka 1.179.997 unit, meningkat sebesar 20,3% dibandingkan dengan kondisi normal. Distribusi arus lalu lintas menunjukkan bahwa mayoritas kendaraan menuju arah Timur, termasuk Trans Jawa dan Bandung, disusul oleh arah Barat (Merak) dan Selatan (Puncak). Kenaikan signifikan ini menunjukkan pentingnya perencanaan manajemen lalu lintas guna mendukung mobilitas masyarakat.
Peningkatan volume kendaraan selama musim mudik menjadi tantangan besar bagi pengelola infrastruktur jalan raya. Dengan adanya upaya rekayasa lalu lintas yang inovatif, seperti implementasi Contraflow dan one way system, mobilitas masyarakat dapat tetap berjalan dengan lancar meskipun dihadapkan pada situasi padat. Keberhasilan ini tidak hanya merefleksikan profesionalisme pengelola jalan tol namun juga menunjukkan komitmen untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan para pemudik.