Penyelidikan terhadap sebuah kasus telah membawa keberhasilan aparat penegak hukum menangkap individu ketiga, yakni EDS, yang bersembunyi di Thailand. Berdasarkan investigasi mendalam terkait aktivitas grup pesan instan, ditemukan bahwa EDS merupakan bagian dari grup tersebut. Selain itu, ada tiga anggota lainnya dalam grup ini, yaitu ER, TBR, dan pembuat grup, JF. Investigasi digital terhadap barang bukti yang disita dari para tersangka mengungkapkan peran masing-masing individu dalam komunikasi melalui platform tersebut.

Berdasarkan informasi lebih lanjut dari penyelidikan, JF menjadi sosok sentral dalam pengorganisasian grup WhatsApp yang bernama "WhatsApp grup berangkat." Penyelidik Ronald menjelaskan bahwa grup ini menjadi media utama untuk saling bertukar informasi antara para anggotanya. Setelah melakukan analisis mendalam pada data digital yang diamankan, jelaslah bahwa komunikasi mereka memiliki tujuan tertentu yang mencurigakan.

Pihak berwenang menemukan bahwa komunikasi dalam grup ini tidak hanya semata-mata untuk percakapan biasa, tetapi juga menyimpan potensi keterlibatan dalam aktivitas ilegal. Penyelidikan lebih lanjut terhadap anggota grup mengungkapkan pola interaksi yang signifikan antara para tersangka. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa setiap anggota memiliki peran spesifik dalam operasi yang dilakukan.

Dengan berhasilnya menangkap EDS di Thailand, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan lebih rinci untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan anggota lainnya. Pihak berwenang berharap bahwa hasil dari pemeriksaan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang struktur organisasi serta motivasi di balik aktivitas grup tersebut.

Aparat terus memantau perkembangan situasi dan menggali informasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Langkah-langkah ini diambil dengan harapan dapat mencegah kemungkinan adanya aktivitas serupa di masa depan.