Pasar
Kinerja Buruk FAST: Penyebab dan Strategi Pemulihan
2025-04-23

PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) mengalami kerugian besar pada tahun 2024 akibat penurunan pendapatan di semua lini bisnisnya. Rugi bersih perusahaan mencapai Rp796,71 miliar, meningkat 91,67% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan utama dari penjualan makanan dan minuman menurun signifikan hingga menyebabkan pengaruh negatif pada laba bruto serta aset perusahaan. Meskipun telah melakukan berbagai upaya efisiensi seperti pengurangan jumlah karyawan dan gerai, kondisi pasar yang lesu terus memengaruhi performa FAST.

Dalam menghadapi tantangan ini, manajemen FAST meluncurkan strategi restrukturisasi organisasi guna memperbaiki operasional dan keuangannya. Langkah-langkah tersebut mencakup pengoptimalan proses digital, penundaan proyek non-esensial, serta penerapan pengelolaan persediaan yang lebih baik untuk menghemat biaya tetap dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Penurunan Kinerja Keuangan FAST

Seiring dengan situasi pasar yang tidak stabil, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) mencatatkan penurunan drastis dalam segala aspek keuangan selama tahun 2024. Kerugian bersih perusahaan membengkak hampir dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, sementara total pendapatan juga anjlok sebesar 17,84%. Penurunan ini terjadi di seluruh lini bisnis, termasuk penjualan makanan dan minuman, komisi atas penjualan konsinyasi, serta layanan antar.

Faktor-faktor eksternal seperti Krisis Timur Tengah dan pelemahan daya beli masyarakat menjadi penyebab utama kondisi ini. Situasi ini membuat perusahaan harus merumahkan ribuan karyawannya serta menutup puluhan gerai untuk mengurangi beban operasional. Total aset perusahaan juga ikut turun hingga Rp3,53 triliun, dengan liabilitas jangka pendek melebihi total aset lancar. Selain itu, perusahaan gagal memenuhi rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank dalam perjanjian kredit.

Strategi Pemulihan untuk Masa Depan

Untuk mengatasi tantangan keuangan yang sedang dihadapi, manajemen FAST mengambil langkah-langkah strategis demi pemulihan. Fokus utama adalah pada optimasi operasional dan pengurangan biaya tetap. Perusahaan melakukan restrukturisasi organisasi untuk meningkatkan efisiensi, sekaligus menunda investasi atau proyek yang tidak mendesak.

Langkah lain yang dilakukan adalah penerapan sistem digital secara lebih luas untuk mempermudah proses bisnis dan mengurangi biaya administratif. Manajemen juga memperbaiki pengelolaan persediaan agar dapat menghindari kelebihan stok yang bisa meningkatkan modal kerja. Selain itu, mereka fokus pada penggunaan restoran secara efektif untuk mencapai skala ekonomi dan menurunkan biaya tetap. Dengan kombinasi dari berbagai strategi ini, FAST berharap dapat memperbaiki performanya di masa depan meskipun tantangan masih terus ada.

more stories
See more