Pengelolaan likuiditas perbankan di Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif meskipun menghadapi penurunan dana pihak ketiga (DPK). Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, rasio alat likuid terhadap DPK tetap stabil di atas 26%. Hal ini menciptakan ruang yang cukup luas bagi bank-bank untuk memperluas kredit kepada masyarakat. Meskipun ada beberapa lembaga keuangan yang mengalami tingginya non-performing loan (NPL) dan rendahnya AL/DPK, kondisi tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap aktif dalam memberikan layanan pinjaman.
Sebagai upaya strategis, beberapa bank telah beralih ke sumber pendanaan dari luar negeri untuk menjaga kelancaran operasional mereka. Pilihan ini menjadi langkah penting ketika penggalangan dana dari dalam negeri mengalami penurunan. Bank Indonesia sendiri berkomitmen untuk memperkuat kebijakan makroprudensial dengan cara mengoptimalkan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial serta memperkuat aturan terkait rasio pendanaan luar negeri. Selain itu, kerja sama erat antara BI dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus dipererat demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Kondisi likuiditas perbankan hingga Maret 2025 masih berada pada level yang aman dengan rasio AL/DPK sebesar 26,2%, didukung oleh permodalan kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 26,95% per Februari 2025. Risiko kredit juga dikendalikan dengan baik melalui rasio NPL gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,81%. Situasi ini menunjukkan bahwa sistem keuangan negara bergerak menuju arah yang lebih stabil dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Dengan adanya langkah-langkah strategis dari Bank Indonesia dan kerjasama lintas sektor, stabilitas sistem keuangan nasional dapat dipertahankan. Pengelolaan likuiditas yang cermat dan efektif akan membuka peluang baru bagi industri perbankan untuk berkembang, sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi di berbagai sektor produktif. Kepastian ini menunjukkan komitmen kuat semua pihak dalam menciptakan lingkungan bisnis yang aman dan kondusif bagi seluruh lapisan masyarakat.