Berita
Kisah Perjalanan Islam Makhachev: Dari Kekalahan Menyakitkan hingga Dominasi di UFC
2025-04-20

Petarung legendaris Islam Makhachev saat ini dikenal sebagai salah satu atlet paling tangguh di divisi lightweight UFC. Namun, perjalanan menuju kejayaannya tidak semulus yang terlihat. Sebuah kekalahan memalukan pada tahun 2015 menjadi titik balik dalam kariernya. Di sisi lain, meskipun karier Adriano Martins, lawan yang mengalahkannya, tidak berkembang setelah pertandingan tersebut, Makhachev justru bangkit lebih kuat. Selain itu, ia juga tengah berada di persimpangan antara persahabatan dan ambisi untuk merebut gelar kedua di kelas welter.

Pelajaran dari Kekalahan: Awal Pembentukan Juara Sejati

Sebelum mencapai puncak kesuksesannya, Makhachev harus melewati pengalaman pahit melawan Adriano Martins di UFC 192. Pertarungan singkat tersebut menunjukkan betapa rawannya posisi seorang petarung jika kurang waspada. Keputusan ceroboh Makhachev membuka celah bagi Martins untuk memberikan pukulan counter yang mematikan hanya dalam waktu kurang dari dua menit.

Kejadian ini menjadi momen pembelajaran yang tak ternilai bagi Makhachev. Daripada tenggelam dalam kekecewaan, ia menggunakan pengalaman tersebut sebagai pijakan untuk meningkatkan teknik dan strateginya. Dengan kombinasi gulat Dagestan yang ciamik dan striking yang makin matang, Makhachev berhasil meraih 14 kemenangan beruntun serta tiga kali mempertahankan gelarnya. Meskipun catatan kekalahan itu tetap menjadi satu-satunya "luka" dalam rekornya, ia telah membuktikan dirinya sebagai juara sejati dengan dedikasi dan kerja keras tanpa henti.

Mengincar Gelar Kedua: Tantangan Antara Persahabatan dan Ambisi

Saat ini, Islam Makhachev sedang menghadapi dilema unik dalam karier profesionalnya. Meskipun telah mendominasi divisi lightweight, ia memiliki impian besar untuk merebut sabuk kedua di kelas welter. Namun, ambisi tersebut bertabrakan dengan hubungan erat yang ia jalin dengan juara bertahan Belal Muhammad. Persahabatan mereka membuat langkah Makhachev menuju divisi baru menjadi lebih kompleks dan dipenuhi pertimbangan emosional.

Berbeda dengan tantangan sebelumnya, upaya Makhachev untuk memperluas dominasinya kali ini dipengaruhi oleh hasil pertarungan antara Muhammad dan penantangnya, Jack Della Maddalena, di UFC 315. Petarung asal Australia ini telah menunjukkan performa luar biasa dengan rekor 17 kemenangan beruntun. Jika ia berhasil menggulingkan Muhammad, maka jalan bagi Makhachev untuk merebut gelar kedua akan semakin terbuka. Namun, segala sesuatunya masih bergantung pada restu Muhammad, yang juga merupakan sahabat dekatnya. Potensi duel antara Makhachev dan Della Maddalena bukan hanya soal perebutan sabuk, tetapi juga membawa dimensi rivalitas baru dalam sejarah UFC.

more stories
See more