Seorang politikus sekaligus musisi ternama, Ahmad Dhani, baru-baru ini mengungkapkan fakta menarik tentang dirinya. Pada acara halalbihalal di kediaman Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Dhani menyatakan bahwa dirinya sebenarnya adalah kader PKB yang "disusupkan" ke Partai Gerindra. Acara tersebut juga menjadi momen spesial karena Dhani dan istrinya, Mulan Jameela, tampil menyanyikan dua lagu ikonik mereka. Meskipun hadir sebagai undangan pribadi dari Cak Imin, Dhani memperlihatkan hubungan dekatnya dengan PKB, terutama dalam konteks politik dan musik.
Dalam suasana santai, Dhani menceritakan perjalanannya bersama PKB sejak awal berdirinya partai tersebut pada tahun 1999. Walaupun gagal menjadi caleg PKB pada pemilu pertama, ia tetap menjaga komitmennya kepada partai itu selama bertahun-tahun. Bahkan, ia mengaku masih mendukung PKB hingga 2024, meski kini resmi bergabung dengan Partai Gerindra. Hubungan eratnya dengan tokoh seperti Cak Imin tidak hanya dibangun di dunia politik, melainkan juga melalui seni musik. Dhani menyebut bahwa ikatan emosionalnya dengan orang-orang Jawa Timur sangat kuat, termasuk Ari Lasso, sahabat lamanya.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang posisinya saat ini, Dhani menanggapi dengan humor. Dia menyebut dirinya sebagai "agen rahasia" PKB di Gerindra. Peran ini disampaikannya dengan nada bercanda namun tetap menunjukkan rasa hormat kepada kedua partai tersebut. Sikap Dhani mencerminkan bagaimana ia bisa beradaptasi di dua dunia yang berbeda, yakni musik dan politik, tanpa kehilangan jati dirinya.
Selain itu, kehadiran Dhani di acara tersebut bukan hanya sekadar formalitas. Dengan tampil membawakan lagu-lagu andalannya, ia menunjukkan bahwa musik tetap menjadi bagian penting dari hidupnya. Hal ini juga merefleksikan bagaimana ia berhasil menjembatani antara dunia politik dan seni secara harmonis.
Hadirnya Ahmad Dhani dalam acara tersebut menunjukkan betapa kompleksnya dinamika sosial-politik di Indonesia. Meskipun identitas politiknya sering dipertanyakan, Dhani tetap mempertahankan sikap humble dan loyal kepada teman-teman lama seperti Cak Imin. Selain itu, pengakuan dirinya sebagai "susupan" PKB di Gerindra menambah warna baru dalam interaksi antarpartai. Melalui langkah-langkah ini, ia membuktikan bahwa persahabatan dan solidaritas dapat melewati batas-batas ideologi politik.