Showbiz
Kolaborasi Musik dan Reformasi: Sukatani dan Polri Menuju Perubahan Positif
2025-02-24

Suara musik dari grup Sukatani telah menciptakan gelombang baru dalam dunia hiburan Tanah Air. Lagu "Bayar, Bayar, Bayar" yang awalnya kontroversial kini menjadi jembatan antara masyarakat dan institusi kepolisian. Meskipun lagu tersebut sempat ditarik dari platform digital, respons positif dari berbagai pihak mendorong penyebarannya kembali secara resmi. Publik mengekspresikan dukungan mereka melalui media sosial, menunjukkan pentingnya dialog terbuka antara seniman dan institusi.

Pertemuan antara Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan grup Sukatani membuka lembaran baru dalam hubungan antara musisi dan pihak berwenang. Kapolri mengajukan ide kolaboratif, mengundang Sukatani sebagai duta Polri untuk memperkuat reformasi institusional. Langkah ini menandakan komitmen Polri untuk menerima masukan dari masyarakat dan terus berbenah demi profesionalisme yang lebih baik. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk mendorong perbaikan perilaku anggota polisi yang menyimpang, sejalan dengan semangat transparansi dan akuntabilitas.

Musisi memiliki peran penting dalam menyuarakan aspirasi masyarakat. Di Indonesia, banyak artis seperti Iwan Fals dan Bimbo telah lama menggunakan musik sebagai sarana kritik sosial. Di kancah internasional, para musisi juga sering kali mengekspresikan pandangan kritis terhadap isu-isu sosial dan pemerintahan. Melalui karya-karya mereka, musisi tidak hanya menciptakan lagu hits tetapi juga membangun kesadaran sosial yang luas. Dengan demikian, kolaborasi antara Sukatani dan Polri bukan hanya langkah maju bagi reformasi institusi, tetapi juga contoh bagaimana seni dapat menjadi alat untuk mendorong perubahan positif dan harmoni sosial.

more stories
See more