Berita
Kolaborasi TNI AU dan USAF: Menuju Interoperabilitas yang Lebih Kuat
2025-04-20

Indonesian Air Force (TNI AU) dan United States Air Force (USAF) sedang mempersiapkan latihan gabungan besar-besaran dengan nama Cope West 2025, serta Military to Military Connection (MtMC) Direct Action Ground Reconnaissance (DAGR). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral dan interoperabilitas antara kedua angkatan udara. Final Planning Conference (FPC) telah dilaksanakan selama empat hari di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dari 14 hingga 17 April 2025. Forum ini menjadi langkah penting dalam menyelesaikan konsep dan teknis pelaksanaan latihan, melanjutkan hasil Initial Planning Conference (IPC) sebelumnya.

Persiapan akhir untuk latihan gabungan Cope West 2025 dan MtMC DAGR telah dimulai dengan FPC di Lanud Roesmin Nurjadin. Letkol Bambang Aulia Yudhistira dari TNI AU menjelaskan bahwa tahap ini sangat krusial karena bertujuan menyempurnakan rencana operasional. Latihan ini tidak hanya berfokus pada manuver militer tetapi juga menciptakan kepercayaan dan kerja sama jangka panjang antara dua negara. Melalui serangkaian simulasi dan pelatihan taktis, kedua pihak berharap dapat mengembangkan kemampuan bersama dalam situasi nyata.

Melalui kolaborasi ini, TNI AU akan melibatkan pesawat tempur F-16, sementara USAF akan mendukung dengan jet F-15 dari Skadron 336. Manuver udara besar-besaran ini dirancang untuk menguji strategi dan koordinasi antarunit. Selain itu, MtMC DAGR akan difokuskan pada pelatihan pengintaian darat bagi prajurit Kopasgat, menggunakan skenario realistis dalam kondisi pertempuran. Mayor John Blozinski dari USAF menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kapabilitas bersama sebagai mitra profesional.

TNI AU terus menunjukkan komitmennya dalam membangun institusi yang adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis. Inisiatif ini merupakan bagian dari visi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono. Dengan menghadirkan latihan seperti Cope West 2025, TNI AU semakin memperkuat posisinya dalam lingkungan strategis regional dan internasional.

Latihan gabungan ini menjadi manifestasi nyata dari upaya membangun kerja sama militer lintas batas. Dengan fokus pada manuver udara dan pelatihan pengintaian darat, kedua angkatan udara berharap dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis tetapi juga mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam konteks keamanan global.

more stories
See more