Dalam konflik terbaru antara Pakistan dan India, Pakistan mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menyerang sistem pertahanan udara canggih milik India, yakni S-400. Serangan ini merupakan bagian dari Operasi Bunyan Marsooss yang diluncurkan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF). Melalui penggunaan teknologi rudal hipersonik, PAF melaporkan keberhasilan dalam menargetkan berbagai lokasi strategis milik India, termasuk pangkalan udara dan gudang senjata.
Menurut sumber keamanan, serangan tersebut difokuskan pada sistem pertahanan udara S-400 yang ditempatkan di Adampur, Distrik Jalandhar, Punjab, India. Sistem ini adalah salah satu aset paling berharga India, dengan nilai sekitar USD1,5 miliar. Rudal hipersonik yang digunakan oleh pesawat JF-17 Thunder milik Pakistan diklaim memberikan dampak besar pada target.
Selain itu, Pakistan juga menggunakan rudal 'Fatah 2' untuk menyerang beberapa lokasi lainnya di wilayah India. Beberapa lokasi penting seperti lapangan udara di Udhampur, Adampur, Suratgarh, dan Pathankot telah dilaporkan mengalami kerusakan parah. Media India mengonfirmasi bahwa setidaknya 26 lokasi telah menjadi sasaran serangan Pakistan, termasuk penyimpanan rudal BrahMos dan posisi senjata artileri.
Sebagai bagian dari operasi balasan ini, Pakistan tidak hanya menargetkan fasilitas darat tetapi juga memanfaatkan teknologi drone. Salah satu laporan menyebutkan bahwa drone Pakistan telah mencapai ibu kota New Delhi dan melakukan penembusan signifikan ke wilayah India.
Latar belakang serangan ini adalah eskalasi ketegangan akibat serangan bertubi-tubi dari India baru-baru ini. Operasi Bunyan Marsooss dirancang sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan oleh Pakistan terhadap kedaulatannya. Dengan menggunakan teknologi modern dan perencanaan yang cermat, Pakistan berusaha menunjukkan kemampuan militernya kepada dunia internasional.
Sistem S-400 sendiri adalah bagian integral dari pertahanan udara India. Disebut-sebut sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling maju di dunia, S-400 dapat mendeteksi dan menargetkan ancaman udara hingga jarak 600 km. India menandatangani kesepakatan dengan Rusia pada Oktober 2018 untuk mendapatkan lima unit sistem ini, yang bernilai total USD5,43 miliar.
Serangan ini tidak hanya mencerminkan eskalasi konflik antara kedua negara tetapi juga menyoroti pentingnya teknologi pertahanan modern dalam pertempuran kontemporer. Dampaknya terhadap stabilitas regional serta hubungan diplomatik antara India, Pakistan, dan Rusia akan terus dipantau secara ketat oleh komunitas internasional.
Keterlibatan sistem S-400 dalam serangan ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika militer di wilayah tersebut. Dengan adanya klaim keberhasilan dari Pakistan dan pengakuan kerugian dari pihak India, situasi ini menunjukkan perlunya dialog damai untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.