Saat ini, Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mempertimbangkan pengenalan skema asuransi bagi penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap serangkaian insiden keracunan yang dialami oleh para peserta program. Dalam diskusi terkait hal ini, Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk melindungi kesejahteraan para penerima manfaat tanpa mengubah alokasi anggaran bahan pangan yang telah ditetapkan. Selain itu, prosedur standar seperti evaluasi laboratorium tetap diterapkan dalam menangani laporan keracunan.
Dalam upaya untuk meningkatkan keamanan konsumsi makanan MBG, BGN saat ini sedang melakukan peninjauan menyeluruh terkait implementasi asuransi pada program tersebut. Menurut Tigor, asuransi ini akan menjadi bagian dari biaya operasional tambahan dan tidak akan berpengaruh pada besaran anggaran makanan per porsi yang telah ditetapkan sebesar Rp10.000. "Kami harus memastikan bahwa nilai gizi serta kualitas produk makanan tetap terjaga," ungkapnya. Proses ini masih dalam tahap pembahasan intensif guna menemukan solusi optimal.
Penerapan asuransi ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman lebih besar kepada para penerima manfaat. Saat ini, jika kasus keracunan dilaporkan, tim teknis BGN langsung melakukan investigasi dengan memeriksa sampel makanan di laboratorium. Langkah ini diambil untuk memverifikasi apakah keracunan benar-benar disebabkan oleh makanan MBG atau faktor lain. "Kami menyimpan sampel makanan dalam kondisi steril untuk tujuan analisis ini," tambah Tigor.
Jika hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa keracunan tidak disebabkan oleh produk MBG, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan. Misalnya, kemungkinan keracunan dapat terjadi akibat penundaan konsumsi makanan setelah distribusi. Namun, meskipun demikian, BGN tetap siap membantu secara finansial untuk pembiayaan pengobatan korban.
Langkah ini menunjukkan komitmen BGN untuk memperbaiki sistem pengelolaan program MBG agar lebih efektif dan aman bagi semua pihak. Melalui pendekatan proaktif ini, diharapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program ini dapat meningkat signifikan. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan gizi nasional, BGN terus berupaya untuk menciptakan mekanisme perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat penerima manfaat.