Berita
Panggilan Hukuman Berat untuk Penembak Polisi di Lampung
2025-03-26

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh, menegaskan bahwa tersangka dalam kasus penembakan tiga anggota polisi di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, harus dikenai hukuman maksimal. Ia menyatakan adanya indikasi perencanaan terperinci oleh pelaku, Kopda Basarsyah (Kopda B), yang mengakui telah melakukan penembakan tersebut. Dalam pandangan Fonda, penggunaan senjata api rakitan serta situasi saat penggerebekan judi sabung ayam menjadi bukti kuat atas niat jahat pelaku. Menurutnya, hal ini mendorong perlunya penerapan sanksi berat, seperti hukuman mati atau penjara seumur hidup, sesuai dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP.

Peristiwa ini berlangsung di sebuah lokasi ilegal yang diketahui sebagai tempat penyelenggaraan judi sabung ayam. Pada hari kejadian, Kopda B hadir dengan persiapan yang mencurigakan, termasuk membawa senjata api rakitan meskipun tidak memiliki kewenangan resmi untuk itu. Ketika tim kepolisian mendekati lokasi, ia memilih melawan dan akhirnya menewaskan tiga petugas. Tindakan ini menunjukkan bahwa pelaku sudah memprediksi kemungkinan konfrontasi dan bersiap untuk melawannya.

Fonda menjelaskan bahwa sikap proaktif dari institusi militer dan polisi sangat penting dalam menangani insiden serupa. "Tersangka harus diproses secara hukum tanpa pandang bulu," katanya. Hal ini didasarkan pada fakta-fakta yang ditemukan selama proses penyidikan, termasuk pengakuan langsung dari tersangka tentang perannya dalam tragedi tersebut.

Meski demikian, Sahabat Polisi Indonesia juga menekankan perlunya soliditas antara TNI dan Polri. Mereka memandang bahwa tindakan individu tertentu tidak boleh merusak hubungan harmonis yang telah dibangun selama satu dekade terakhir. "Institusi TNI-Polri telah membuktikan sinergi yang baik. Kami yakin mereka akan terus menjaga kerjasama ini dengan memberikan hukuman yang adil bagi setiap pelanggaran," tutur Fonda.

Ke depan, kasus ini diharapkan dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Penghukuman yang proporsional terhadap pelaku tidak hanya bertujuan untuk memberikan keadilan kepada korban, tetapi juga untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. Melalui langkah-langkah tegas, TNI dan Polri diyakini akan semakin memperkuat solidaritas mereka demi keamanan nasional.

more stories
See more