Showbiz
Para Musisi Inggris Rilis Album Unik Sebagai Bentuk Protes
2025-02-27

Musisi-musisi Inggris baru-baru ini mengambil langkah inovatif dengan merilis sebuah album sebagai bentuk protes. Album yang berjudul "Is This What We Want" ini mencakup 12 lagu, namun bukan musik biasa yang diperdengarkan. Lebih dari seribu artis terlibat dalam proyek ini, termasuk beberapa nama besar seperti Imogen Heap dan Yusuf Islam. Album ini adalah respons terhadap rencana perubahan undang-undang hak cipta di Inggris, yang dapat memudahkan perusahaan AI menggunakan karya-karya berhak cipta tanpa izin. Publik diminta memberikan masukan tentang aturan baru tersebut, dan album ini dirilis pada hari penutupan konsultasi publik.

Pada tanggal 26 Februari 2025, para seniman Inggris mengekspresikan keprihatinan mereka melalui rilisan unik berupa album. Album bertajuk "Is This What We Want" ini menjadi simbol solidaritas antara lebih dari seribu artis. Beberapa nama ternama turut serta, seperti Imogen Heap, Yusuf Islam, Tori Amos, Hans Zimmer, Kate Bush, Damon Albarn, Annie Lennox, Billy Ocean, Ed O’Brien dari Radiohead, Dan Smith dari Bastille, dan Jamiroquai. Mereka semua bersatu untuk menyuarakan ketidaksetujuan terhadap perubahan undang-undang hak cipta yang sedang dipertimbangkan pemerintah Inggris.

Perubahan undang-undang ini akan memungkinkan perusahaan AI menggunakan materi berhak cipta tanpa lisensi untuk tujuan tertentu, seperti pengumpulan teks atau penambangan data. Meskipun seniman memiliki hak untuk memilih tidak ikut serta, praktisnya sulit bagi mereka untuk mengawasi penggunaan karyanya oleh ribuan penyedia AI. Ini membuat banyak seniman merasa khawatir bahwa hak-hak mereka mungkin tidak dilindungi dengan baik.

Rilis album ini bertepatan dengan penutupan konsultasi publik terhadap perubahan aturan tersebut. Para musisi berharap bahwa melalui aksi ini, suara mereka bisa didengar dan dipertimbangkan dalam proses pembuatan kebijakan. Album ini menjadi bukti nyata bahwa seniman Inggris tidak hanya peduli pada kualitas karya mereka, tetapi juga pada perlindungan hak cipta yang adil.

more stories
See more