Pasangan ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, kembali bersiap untuk mengikuti ajang bergengsi Badminton Asia Championships pada April 2025 di Ningbo, China. Setelah sempat dipisahkan dalam beberapa turnamen di Eropa, keduanya kini dipertemukan kembali oleh PBSI dengan persiapan yang difokuskan pada perbaikan rotasi serta pematangan pola permainan. Meskipun tidak menetapkan target terlalu tinggi, mereka berharap dapat tampil maksimal mulai dari babak pertama.

Setelah sebelumnya sempat dipisah dalam beberapa pertandingan internasional, Lanny dan Fadia akhirnya kembali dipasangkan oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Kedua atlet ini merasa sangat antusias atas kesempatan ini, karena mereka memiliki pengalaman kuat sebagai pasangan sebelumnya. Lanny menyampaikan bahwa persiapan mereka kali ini lebih fokus pada peningkatan koordinasi di lapangan dan memperbaiki kelemahan teknis yang ditemui sebelumnya.

Selain itu, Fadia juga menambahkan bahwa persentase persiapan mereka saat ini sudah mencapai 90%, sehingga hanya tinggal masalah adaptasi di lapangan saja. "Kami ingin melangkah satu langkah demi satu langkah agar bisa menunjukkan performa terbaik kami," ujarnya. Meskipun demikian, keduanya tetap waspada terhadap lawan-lawan tangguh yang akan dihadapi di babak awal kejuaraan tersebut.

Keputusan untuk membubarkan sementara pasangan ini di beberapa turnamen sebelumnya ternyata tidak banyak mempengaruhi chemistry mereka. Menurut Lanny, kerjasama mereka masih cukup baik meskipun hanya berpisah dalam beberapa pertandingan saja. Dengan pengalaman yang dimiliki sebagai juara Thailand Masters 2025, mereka percaya diri bisa kembali menunjukkan performa apik di ajang Badminton Asia Championships mendatang.

Pada babak 32 besar, Lanny dan Fadia akan menghadapi wakil dari Hong Kong, Yeung Nga Ting/Yeung Pui Lam. Meskipun tantangan terlihat berat, kedua atlet ini optimistis bisa melewati setiap rintangan dengan strategi yang matang. Mereka sepakat untuk tidak memikirkan hasil akhir terlebih dahulu, melainkan fokus pada proses dan peningkatan di setiap pertandingan.