Gaya Hidup
Pelanggaran Larangan: Kisah Seorang Non-Muslim yang Menjejakkan Kaki di Makkah
2025-06-06

Dalam setiap musim Haji, Makkah menjadi tujuan suci bagi jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia. Namun, akses ke kota ini sangat terbatas, dengan aturan ketat yang melarang non-Muslim untuk memasukinya. Meski demikian, sejarah mencatat bahwa seorang pria bernama Snouck Hurgronje berhasil menembus larangan tersebut pada akhir abad ke-19. Dia, seorang ahli dari Belanda, melakukan langkah ekstrem demi menjalankan riset tentang Islam dan Makkah itu sendiri.

Cerita Penyamaran Snouck Hurgronje di Tanah Suci

Di tengah gurun pasir Arab Saudi, pada tahun 1885, seorang pria asing tiba di Jeddah, membawa identitas baru sebagai Abdul Ghaffar. Pria ini adalah Snouck Hurgronje, seorang ilmuwan Eropa yang lahir dari keluarga Kristen taat namun memiliki minat mendalam terhadap Islam. Setelah lama belajar bahasa dan budaya Islam di perpustakaan Belanda, Snouck mengambil keputusan besar: dia mengubah keyakinannya dan masuk Islam formal demi bisa mempelajari agama tersebut lebih dekat.

Pada awalnya, usaha Snouck untuk masuk ke Makkah hampir gagal karena fisiknya yang khas orang Eropa membuat petugas curiga. Namun, dengan bukti sunat sebagai pengidentifikasi agama, dia akhirnya diperbolehkan masuk. Di sana, selama enam bulan, dia menyamar sebagai seorang ilmuwan Muslim, mengumpulkan data dan bahkan melakukan ibadah Umrah. Namun, otoritas Makkah akhirnya mengetahui penyamarannya, sehingga dia harus meninggalkan kota suci tersebut.

Dari pengalamannya di Makkah, Snouck kemudian menjadi konsultan utama bagi pemerintah kolonial Belanda dalam memahami kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun di berbagai wilayah Nusantara, memberikan panduan strategis kepada penguasa kolonial.

Seiring berjalannya waktu, tindakan Snouck tetap kontroversial. Beberapa mempertanyakan niat aslinya, apakah benar-benar ingin mempelajari Islam atau hanya menggunakan agama tersebut sebagai alat politik.

Menyaksikan peristiwa ini dari sudut pandang seorang jurnalis, kita dapat belajar pentingnya integritas dalam pencarian ilmu. Tindakan Snouck menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antara pengetahuan, kekuasaan, dan keyakinan. Di satu sisi, dia adalah pelopor dalam memahami budaya lain, namun di sisi lain, metode yang digunakan menimbulkan pertanyaan serius tentang moralitas dan etika. Bagaimanapun, cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran diri saat menggali pengetahuan lintas batas budaya dan agama.

more stories
See more