Artis dan influencer ternama Fuji Utami resmi melaporkan sebuah agensi serta beberapa individu terkait dugaan penipuan yang merugikan dirinya. Kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (27/3/2025). Mantan manajernya sebelumnya juga telah diadili atas kasus serupa, membuat Fuji semakin waspada terhadap kontrak-kontrak bisnis yang melibatkan endorsenya. Dalam laporannya, Fuji menyebut bahwa tindakan pelaku tidak hanya mencerminkan ketidakjujuran tetapi juga mengabaikan profesionalisme dalam dunia kerja.
Peristiwa ini bermula dari pengalaman buruk Fuji dengan rekan kerjanya yang diduga menyalahgunakan hak-haknya sebagai publik figur. Setelah mantan manajernya dijerat hukum atas kasus penipuan serupa, Fuji kini memperluas penyelidikan dengan melaporkan agensi serta pihak-pihak lain yang dicurigai terlibat dalam aksi tersebut. Pada saat memberikan pernyataan di Polres Metro Jakarta Selatan, Fuji menyampaikan kekecewaannya mendalam terhadap mereka yang telah mengabaikan nilai integritas. Ia menjelaskan bahwa motif utama pelaporan ini adalah untuk mencegah terulangnya praktik curang di masa depan.
Kasus ini dikaitkan dengan nama Batara Ageng, yang sebelumnya juga menjadi tersangka dalam skandal penipuan serupa. Menurut Fuji, informasi lebih lanjut tentang kontrak-kontrak tertentu baru terungkap setelah adanya investigasi mendalam. "Kemarin kita sudah mulai menyelidiki masalah mantan manajer, tapi ternyata ada banyak hal lain yang terkait," ungkap Fuji. Dia menegaskan bahwa proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada pihak berwenang guna memastikan keadilan dapat ditegakkan.
Sampai saat ini, Fuji enggan membocorkan jumlah pasti kerugian finansial yang dialaminya. Namun, ia memastikan bahwa jumlah tersebut mencakup honor dari tiga kali aktivitas endorser bersama merek-merek besar. Meskipun begitu, Fuji menekankan pentingnya pembelajaran dari insiden ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya transparansi dan integritas dalam industri hiburan.
Dengan melaporkan kasus ini, Fuji berharap agar semua pihak dapat belajar dari kesalahannya. Ia yakin bahwa langkah hukum ini bukan sekadar soal uang, tetapi juga tentang menegakkan prinsip keadilan dan kejujuran dalam bekerja sama. Melalui sikap tegasnya, Fuji ingin menunjukkan bahwa tidak ada tempat bagi perilaku curang dalam dunia profesional.