Pemain berusia 37 tahun ini saat ini tengah menjalani musim terakhirnya bersama Inter Miami, dengan kontraknya akan berakhir pada akhir musim MLS 2025. Walaupun rumor mengenai kembalinya Messi ke Barcelona telah mencuat, jurnalis Guillem Balague menegaskan bahwa pemain tersebut tidak memiliki niat untuk kembali ke klub Catalan. Hal ini dikarenakan hubungan Messi dengan presiden klub Barcelona, Laporta, yang dipandang sebagai penghalang potensial bagi reuni Messi dengan klub lamanya.
Di usianya yang hampir memasuki 38 tahun, Lionel Messi sedang menyelesaikan periode terakhirnya di Inter Miami. Musim MLS 2025 mendatang menjadi penanda akhir dari ikatan kontraknya dengan tim asal Amerika Serikat ini. Dengan demikian, banyak pihak yang mulai berspekulasi tentang langkah selanjutnya dalam karir sang pemain legendaris. Namun, apa pun yang terjadi, musim ini tetap menjadi fokus utama bagi Messi dan timnya.
Bermain di Inter Miami memberi Messi pengalaman baru dalam sepak bola profesional. Selain itu, ia juga mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di liga yang berbeda. Meskipun tantangan di MLS berbeda dengan kompetisi Eropa, Messi tetap mampu menampilkan performa gemilang sejak bergabung dengan tim ini. Pengalamannya di Amerika Serikat juga membuka peluang baginya untuk lebih memahami budaya sepak bola di benua baru ini.
Meski spekulasi tentang kembalinya Messi ke Barcelona semakin ramai, jurnalis Guillem Balague menegaskan bahwa hal tersebut sangat tidak mungkin terjadi. Situasi ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yang membuat reuni antara Messi dan klub Catalan menjadi sulit. Salah satu faktor utamanya adalah posisi Laporta sebagai presiden klub saat ini.
Ketika Laporta mengambil alih kepemimpinan di Barcelona beberapa tahun lalu, keputusan tersebut secara tidak langsung berkontribusi pada keluarnya Messi dari klub. Sejak saat itu, hubungan antara keduanya tampaknya belum dapat diperbaiki. Oleh karena itu, meskipun banyak pihak yang berharap Messi bisa kembali ke rumah pertamanya, realitas politik internal klub membuat skenario ini tampak mustahil. Namun, dunia sepak bola selalu penuh kejutan, dan masa depan tetap terbuka lebar untuk berbagai kemungkinan.