Berita
Pembantaian di Baisaran: Serangan Militan Mengguncang Para Wisatawan Hindu di Kashmir
2025-04-23

Serangan brutal terhadap rombongan wisatawan Hindu di padang rumput Baisaran, Jammu & Kashmir, telah mengejutkan dunia. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (22/4/2025), ketika kelompok bersenjata yang dikaitkan dengan The Resistance Front (TRF) menargetkan para turis yang sedang menikmati waktu luang mereka. Akibat insiden tersebut, setidaknya 26 orang tewas dan lebih dari 20 lainnya cedera, termasuk perempuan dan anak-anak. Kejadian ini memperlihatkan situasi keamanan yang masih rapuh di wilayah yang dikenal akan keindahannya tersebut.

Insiden Mengejutkan di Padang Rumput yang Dijuluki "Mini Swiss"

Pada sore hari yang cerah, suasana damai di padang rumput Baisaran, sebuah tempat wisata populer di Pahalgam, berubah menjadi tragedi mengerikan. Di lokasi yang hanya dapat dijangkau melalui jalur kaki atau berkuda, sekelompok militan bersenjata melakukan penyerangan mendadak terhadap rombongan wisatawan Hindu. Serangan ini berlangsung selama 15 hingga 20 menit, mengakibatkan korban jiwa yang signifikan serta luka-luka serius pada banyak orang tak bersalah.

Kelompok pelaku, yang diduga memiliki afiliasi dengan Lashkar-e-Taiba (LeT) dan dukungan dari Pakistan, menyusup ke daerah pegunungan tanpa pengawalan keamanan. Setelah melakukan penembakan masal, mereka kabur ke dalam hutan lebat menggunakan jalur sempit di perbukitan.

Saksi mata, Pallavi Rao, salah satu korban selamat, menceritakan pengalaman traumatisnya. Dia menyaksikan suaminya, Manjunath Rao, tewas di depan putra mereka. Saat ia memohon agar dirinya dan anaknya juga dibunuh, salah satu pelaku malah menjawab bahwa mereka diminta untuk menyampaikan pesan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi. Pesan ini dianggap sebagai bentuk ancaman teror langsung.

Walaupun tidak ada pasukan keamanan di area tersebut, warga lokal Muslim turut membantu penyintas dengan cara membawa korban ke bawah gunung menggunakan tandu darurat. Ambulans tidak bisa mencapai lokasi karena akses jalan yang sulit.

Tindakan heroik warga setempat membuktikan bahwa persatuan antarumat berbeda agama tetap ada di tengah-tengah konflik besar.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, peristiwa ini mengingatkan kita betapa pentingnya stabilitas keamanan dalam menjaga kehidupan masyarakat sipil. Kekerasan seperti ini tidak hanya merenggut nyawa manusia, tetapi juga menghancurkan nilai-nilai harmoni sosial yang harus kita junjung tinggi. Dunia internasional perlu bekerja sama untuk mencegah serangan-serangan semacam ini dan melindungi hak asasi manusia di semua belahan dunia.

more stories
See more