Program pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu fokus utama perusahaan tambang di Indonesia. Di Kalimantan Selatan, sebuah inisiatif oleh PT Arutmin Indonesia telah memberikan dampak signifikan terhadap komunitas lokal. Melalui berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha, warga sekitar diberi kesempatan untuk membangun ekonomi mandiri. Fasilitas pelatihan dan pendidikan nonformal menjadi andalan dalam upaya ini.
Pusat Pelatihan Nawasena adalah salah satu simbol keberhasilan program tersebut. Berlokasi di Desa Sungai Cuka, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, pusat ini menyediakan berbagai kelas pengembangan keterampilan seperti menjahit, desain grafis, serta pelatihan bisnis. Selain itu, adanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kintap Cerdas juga membantu mengurangi angka putus sekolah dengan menawarkan program kesetaraan hingga tingkat SMA. Dengan dukungan fasilitas lengkap, masyarakat dapat mengasah potensi mereka secara maksimal.
Kolaborasi antara perusahaan dan lembaga masyarakat menjadi kunci sukses dari program ini. Menurut Kepala Teknik Tambang (KTT) Arutmin Tambang Kintap, Dedi Heriyanto, sinergi ini bertujuan untuk menciptakan keberlanjutan bagi komunitas setelah operasi tambang selesai. “Pendekatan kolaboratif memastikan bahwa program-program tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga berdampak positif pada masa depan,” katanya. Dengan akses ke pelatihan, pembiayaan, dan pasar yang lebih luas, warga sekitar siap menghadapi tantangan ekonomi dengan langkah-langkah konkret menuju kemandirian.
Mengembangkan keterampilan dan memberdayakan masyarakat adalah investasi penting bagi masa depan yang lebih baik. Inisiatif ini bukan hanya tentang menciptakan lapangan kerja tetapi juga menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan masyarakat. Dengan didukung fasilitas dan pelatihan yang tepat, diharapkan semua pihak dapat turut serta dalam membangun lingkungan yang sejahtera dan berkelanjutan.