Bill Gates, salah satu tokoh teknologi paling berpengaruh di dunia, memiliki prinsip unik terkait pengelolaan kekayaannya. Meskipun dikenal sebagai miliarder yang mendirikan Microsoft, dia memilih untuk tidak memberikan mayoritas hartanya kepada ketiga anaknya. Sebagai gantinya, setiap anak hanya akan menerima kurang dari satu persen dari total kekayaannya. Jumlah tersebut tetap signifikan, mengingat nilai kekayaan Gates mencapai lebih dari US$108 miliar pada tahun 2025.
Dalam sebuah wawancara podcast, Gates menjelaskan bahwa ia percaya pentingnya pendidikan dan pengasuhan yang baik bagi anak-anaknya. Namun, dia juga ingin mereka belajar mandiri dan menemukan jalan hidup mereka sendiri tanpa bergantung pada harta warisan keluarga.
Bill Gates menegaskan pentingnya membentuk karakter kemandirian pada anak-anaknya. Dengan hanya memberikan sebagian kecil dari kekayaannya, dia ingin memastikan bahwa Jennifer, Rory, dan Phoebe dapat mengembangkan potensi mereka secara alami tanpa tekanan atau ketergantungan pada materi. Pilihan ini mencerminkan keyakinan Gates tentang pentingnya etos kerja keras dan pencapaian personal.
Gates menyadari bahwa memberikan segala sesuatu dengan mudah kepada anak-anak dapat merusak peluang mereka untuk berkembang sebagai individu yang tangguh. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk membatasi jumlah warisan finansial yang akan mereka terima. Sebaliknya, dia lebih fokus pada investasi dalam bentuk pendidikan dan pengasuhan yang bermakna. Menurut Gates, hal ini akan membantu anak-anaknya menjadi orang-orang yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga dalam aspek kehidupan lainnya. Dengan cara ini, dia berharap mereka bisa menemukan makna sejati dalam hidup mereka.
Meskipun jumlah satu persen dari total kekayaan Bill Gates tampak kecil dibanding keseluruhan harta, angka tersebut tetap sangat besar jika dilihat dari sudut pandang ekonomi. Berdasarkan perhitungan Forbes, satu persen dari kekayaan Gates setara dengan lebih dari US$1 miliar atau hampir Rp17 triliun pada tahun 2025. Angka ini masih memberikan kemungkinan bagi anak-anaknya untuk memulai karier dan usaha mereka dengan modal yang luar biasa besar.
Keputusan Gates untuk membagikan sebagian besar hartanya kepada yayasan amal juga mencerminkan komitmennya terhadap kontribusi sosial. Dia percaya bahwa uang yang digunakan untuk membantu orang lain akan menghasilkan dampak yang lebih besar daripada hanya disimpan dalam keluarga. Pendekatan ini tidak hanya menunjukkan sisi filantropisnya, tetapi juga memberikan contoh bagi generasi masa depan tentang pentingnya menggunakan sumber daya dengan bijaksana. Melalui langkah ini, Gates berharap dapat menciptakan warisan yang lebih berharga daripada sekadar materi—yaitu warisan nilai-nilai yang bertahan lama.