Berita
Penemuan Cakar Dinosaurus Terbesar di Gurun Gobi
2025-03-26

Fosil dinosaurus baru yang ditemukan di Mongolia menampilkan ciri unik berupa cakar utuh terbesar yang pernah ada. Hewan ini merupakan spesies herbivor dengan dua jari pada setiap tangannya, yang diyakini digunakan untuk menggenggam tumbuhan. Penemuan ini juga mencakup bagian panggul, lengan, dan tulang belakang dari fosil tersebut, yang kemudian diberi nama Duonychus tsogtbaatari. Selain itu, peneliti menemukan sarung keratin pada cakarnya yang sangat jarang terawetkan dalam fosil.

Spesies ini merupakan anggota kelompok therizinosaur, tetapi memiliki adaptasi unik dengan hanya dua jari. Para ilmuwan percaya bahwa jumlah jari yang lebih sedikit memungkinkan cakar menjadi lebih kuat dan fleksibel untuk meraih dahan dan daun. Cakar raksasa ini juga memberikan wawasan tentang evolusi theropoda serta penggunaan cakar sebagai alat untuk mengambil makanan.

Karakteristik Fisik yang Menonjol

Duonychus tsogtbaatari adalah salah satu penemuan paling signifikan dalam studi therizinosaur. Dengan panjang hampir 30 sentimeter, cakarnya menjadi sorotan utama karena bentuknya yang melengkung dan kuat. Sarung keratin yang terawetkan memberikan gambaran lebih jelas tentang struktur asli cakar saat dinosaurus masih hidup.

Selain ukuran dan struktur cakarnya, fosil ini juga mencakup bagian tubuh lain seperti panggul, lengan, dan banyak tulang belakang. Spesimen ini pertama kali ditemukan pada tahun 2012 di dekat Khanbogd, Gurun Gobi. Namun, analisis mendalam baru dilakukan belakangan ini oleh Yoshitsugu Kobayashi dari Universitas Hokkaido dan timnya. Mereka memperkirakan Duonychus memiliki panjang sekitar 3 meter dan berat 270 kilogram. Nama "Duonychus" berasal dari kata "dua cakar," mencerminkan karakteristik uniknya. Temuan ini menunjukkan bahwa therizinosaur dapat berevolusi dengan cara yang tidak terduga, termasuk hilangnya satu jari fungsional.

Adaptasi Evolusioner untuk Kehidupan Herbivor

Cakar raksasa milik Duonychus bukanlah senjata untuk menyerang mangsa, melainkan alat untuk mengumpulkan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah jari yang lebih sedikit memberikan keuntungan dalam hal kekuatan dan fleksibilitas cengkeraman. Hal ini memungkinkan hewan tersebut dengan mudah meraih dan menarik turunan tumbuhan menuju mulutnya.

Menurut Yoshitsugu Kobayashi, cakar melengkung dan kemampuan fleksi ekstrim membuat Duonychus lebih efisien dalam menggenggam dahan atau gugusan daun. Adaptasi ini memungkinkan hewan untuk mencapai sumber makanan yang sulit dijangkau oleh spesies lain dengan tiga jari. Darla Zelenitsky dari Universitas Calgary juga menyoroti pentingnya temuan ini dalam memahami evolusi theropoda. Ia menjelaskan bahwa lima kelompok theropoda telah berkembang menjadi hanya memiliki dua jari, dengan Tyrannosaurus sebagai contoh paling terkenal. Penemuan Duonychus membuka peluang baru untuk mempelajari hubungan antara morfologi tubuh dan pola makan dalam sejarah dinosaurus.

more stories
See more