Sebuah tuduhan serius telah muncul dalam industri hiburan Korea Selatan. Seorang mantan anggota grup idola, yang kini berada di bawah perlindungan hukum anak dan remaja, melaporkan dugaan pelecehan seksual oleh pimpinan agensinya. Insiden ini pertama kali diungkapkan melalui sebuah konferensi pers yang diselenggarakan oleh Hanbit Media Labor Rights Center. Dalam acara tersebut, bukti-bukti mendukung klaim korban dibahas secara terbuka.

Masalah ini menyoroti perlakuan buruk yang dilaporkan dialami korban pada bulan Oktober sebelumnya. Menurut pernyataan dari pihak korban, kejadian itu terjadi saat korban masih berusia di bawah umur. Pemimpin agensi, Lee Yong Hak, diduga melakukan ancaman verbal selama beberapa jam sebelum kemudian melakukan tindakan fisik yang tidak pantas. Setelah insiden tersebut, Lee menyampaikan permintaan maaf tertulis kepada korban, menjanjikan hak prioritas dalam urusan kontrak masa depan. Namun, situasi ini berubah drastis ketika sang pelapor akhirnya dikeluarkan tanpa notifikasi resmi.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan bagi para pekerja muda dalam industri apapun. Perlakuan adil dan transparansi menjadi elemen vital untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Melalui pengungkapan ini, harapannya adalah agar lebih banyak individu merasa nyaman untuk melaporkan perilaku yang tidak etis tanpa takut menghadapi konsekuensi negatif. Langkah-langkah proaktif seperti ini dapat membantu membangun sistem yang lebih adil dan bertanggung jawab di masa depan.