Artis dangdut terkenal, Ayu Ting Ting, baru-baru ini berbagi perasaan mendalam mengenai tantangan yang dihadapinya sebagai seorang ibu tunggal. Melalui unggahan di akun media sosialnya, Ayu membuka hati tentang pengalaman hidup tanpa pasangan sambil membesarkan anak semata wayangnya. Setelah menjalani pernikahan yang berakhir dengan perceraian lebih dari satu dekade lalu, Ayu telah banyak belajar tentang kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi ujian kehidupan.

Dalam postingannya, Ayu menyoroti betapa sulitnya berdiri sendiri di tengah masyarakat yang sering kali memberikan tekanan dan stigma negatif kepada wanita karier seperti dirinya. Selain itu, ia juga menyebutkan bagaimana film Tabayyun berhasil menggambarkan kenyataan kehidupan para ibu tunggal dengan cara yang penuh empati. Film tersebut tidak hanya fokus pada kesulitan finansial atau sosial, tetapi juga menunjukkan perjuangan batin yang dialami oleh kaum hawa dalam situasi serupa.

Selama 11 tahun menjadi janda, Ayu Rosmalina, nama asli penyanyi populer itu, telah melalui berbagai ujian, mulai dari mencari penghargaan atas pencapaian pribadinya hingga mengatasi komentar-komentar pedas dari orang lain. Dalam proses ini, ia harus menyeimbangkan antara tanggung jawab profesional sebagai artis dan peran sebagai seorang ibu bagi putrinya, Bilqis Khumairah Razak.

Ibu satu anak ini juga merujuk pada perjuangan lain yang kerap dihadapi oleh para single parent, yaitu memperoleh restu dari pasangan baru serta menghadapi gosip tak berdasar yang dapat mengganggu ketenangan batin. Ayu menegaskan bahwa setiap wanita memiliki hak untuk dicintai dan bahagia meskipun mereka telah melewati masa-masa sulit dalam hidup.

Ayu mengajak para penggemarnya untuk menyaksikan film Tabayyun sebagai bentuk apresiasi terhadap cerita-cerita inspiratif yang jarang dipaparkan di layar lebar. Lewat pesan ini, ia berharap agar masyarakat lebih peka terhadap kisah nyata yang dialami oleh banyak wanita di Indonesia.

Melalui curhatannya, Ayu Ting Ting ingin menyampaikan pesan kuat kepada semua perempuan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan kehidupan. Dengan sikap pantang menyerah dan semangat positif, setiap wanita bisa bangkit dan menemukan kebahagiaan sesungguhnya, baik secara pribadi maupun dalam hubungan sosial mereka.