Artis muda Eza Gionino baru-baru ini berbagi pengalaman pribadinya tentang rasa duka mendalam yang dialaminya setelah kepergian sang ibunda. Dalam sebuah wawancara di acara televisi, ia mengungkapkan betapa sulitnya proses pemulihan dari kehilangan orang terdekat. Selama beberapa minggu, Eza memilih menjauh dari aktivitas profesional dan hanya menghabiskan waktu di rumah. Namun, dukungan dari teman-temannya perlahan membantu Eza menemukan kembali semangat hidupnya.
Dalam episode terbaru program Hot Shot yang tayang pada Senin (7/4/2025), Eza Gionino bercerita tentang masa-masa sulit yang dijalaninya usai meninggalnya ibunya, Ruchaiyah, pada bulan Maret 2025. Saat itu, kondisi ibundanya memburuk setelah dirawat intensif di rumah sakit akibat koma. Bagi Eza, sosok ibu adalah figur penting dalam hidupnya, sehingga kepergiannya memberikan dampak besar secara emosional.
Masa sulit tersebut membuat Eza mengambil langkah mundur dari pekerjaan sejenak. Ia lebih memilih untuk sendiri di rumah sebagai cara untuk merenungi kehilangan yang dialami. Meski begitu, sahabat-sahabatnya seperti Sonny Septian dan Fairuz tidak henti-hentinya mencoba menghiburnya dengan mengajaknya keluar rumah dan melakukan kegiatan menyenangkan.
Walaupun awalnya ragu, Eza akhirnya mulai membuka hatinya dan berusaha bangkit dari kesedihan. Pemikiran bahwa kehidupan harus tetap berjalan menjadi motivasi utamanya untuk melanjutkan karier dan kehidupan sehari-hari. Ia pun kini kembali aktif di dunia hiburan, termasuk bergabung dalam sinetron SCTV "Cinta di Ujung Sajadah".
Berkat dukungan lingkungan sekitar dan niat kuat untuk maju, Eza berhasil menemukan keseimbangan baru dalam hidupnya. Pengalaman ini tak hanya menjadi pembelajaran bagi Eza, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk tetap teguh menghadapi cobaan kehidupan. Meskipun kehilangan seseorang yang dicintai sangat berat, langkah-langkah kecil menuju kesembuhan dapat membawa perubahan positif dalam hidup.