Masyarakat Indonesia tampaknya memberikan sambutan hangat terhadap film terbaru berjudul Qodrat 2. Salah satu tokoh penting yang menyuarakan apresiasi adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi. Beliau, meski mengaku takut akan atmosfer mencekam dalam film tersebut, tetap menyaksikannya hingga selesai. Film ini bukan hanya tentang ketegangan semata, namun juga membawa pesan mendalam. Dalam pandangannya, cerita tersebut menggambarkan perjuangan manusia melawan godaan yang datang dari arah yang tidak terduga. “Ketika kita percaya sepenuhnya bahwa kekuatan mutlak ada pada Tuhan, maka segala rintangan dapat dihadapi dengan keyakinan,” ungkapnya.

Respon positif juga berasal dari kalangan selebriti tanah air. Prilly Latuconsina dan suaminya Omara Esteghlal menjadi salah satu pasangan yang menikmati pengalaman menonton film ini secara langsung di bioskop. Prilly mengungkapkan bahwa film ini memberikan sensasi yang sangat berbeda dibandingkan film horor lainnya. “Adegan-adegan di dalamnya benar-benar membuat saya tegang, tapi ceritanya begitu kuat sehingga membuat saya terus penasaran. Tidak hanya mengandalkan elemen horor, film ini juga memiliki sentuhan aksi dan romansa yang membuat tontonan ini begitu menyenangkan,” katanya. Omara pun turut setuju dan menambahkan bahwa ketegangan dalam film ini lebih bersumber dari narasi yang cermat daripada sekadar jumpscare konvensional. Ia juga memuji adanya unsur humor dan aksi yang menjadikan film ini lengkap.

Kehadiran film Qodrat 2 membuktikan bahwa karya sinematik Indonesia telah berkembang pesat. Film ini tidak hanya berhasil menciptakan suasana yang mendebarkan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral yang kuat. Melalui kombinasi antara genre horor, aksi, dan romansa, film ini berhasil memberikan hiburan sekaligus inspirasi kepada penontonnya. Pengalaman menonton film ini mengajarkan kita untuk selalu mempertahankan iman dan keyakinan meskipun menghadapi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi industri perfilman nasional, di mana kualitas cerita dan produksi terus ditingkatkan demi menghasilkan karya-karya yang lebih bermakna.