Seri terbaru dari film religi Indonesia, Qodrat 2, hadir sebagai karya yang mengangkat nilai-nilai spiritualitas melalui konflik kehidupan sehari-hari. Dalam sekuel ini, penonton diajak menyaksikan perjalanan karakter Azizah yang menghadapi cobaan hidup dengan cara yang berbeda dari pendahulunya. Kisah ini dimulai dengan momen refleksi mendalam saat Azizah dan suaminya, Qodrat, harus melewati ujian kehilangan yang sangat pribadi.

Berbeda dari pendekatan spiritualitas di film pertama, Qodrat 2 menyoroti pentingnya taubat sebagai bagian dari perjalanan menuju iman yang lebih kuat. Melalui karakter Azizah, diperlihatkan bahwa pencapaian spiritual bukan hanya melalui kejadian luar biasa seperti mati suri yang dialami Qodrat, tetapi juga bisa dicapai melalui tindakan sederhana seperti solat taubat. Karakter Aswala, seorang jin pengganggu, memperkuat dinamika cerita dengan tantangan yang semakin kompleks bagi hubungan rumah tangga Azizah.

Perjalanan Azizah dalam menghadapi kesendirian setelah kepergian suaminya memberikan pesan kepada penonton bahwa perjuangan spiritual tidak selalu tampak spektakuler. Sebaliknya, seringkali itu adalah hasil dari keteguhan dan usaha kecil yang konsisten. Dengan menyuguhkan cerita tentang seorang wanita yang mencari kembali jalan-Nya di tengah kesulitan hidup, Qodrat 2 menjadi pengingat bahwa setiap individu mampu menemukan kekuatan batin melalui langkah-langkah nyata dan keterlibatan aktif dalam ibadah sehari-hari.