Gaya Hidup
Penghentian Sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis di Bandung
2025-04-11

Dalam upaya memastikan integritas profesi kesehatan, Kementerian Kesehatan Indonesia mengambil tindakan tegas dengan menangguhkan kegiatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif selama sebulan. Langkah ini dilakukan setelah adanya dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang melibatkan salah satu peserta program di Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad), RSUP Hasan Sadikin Bandung. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan manajemen program menjadi fokus utama untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Evaluasi Komprehensif Program PPDS di Bandung

Di tengah kabar dugaan tindakan tidak etis yang melibatkan salah satu peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP Hasan Sadikin Bandung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI membuat keputusan penting. Penghentian sementara program tersebut dilaksanakan selama satu bulan penuh guna melakukan evaluasi mendalam terkait tata kelola dan sistem pengawasan yang ada. Insiden ini mencuat akibat laporan dugaan kekerasan seksual oleh seorang peserta program.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dalam pendidikan kedokteran. Selain itu, langkah-langkah preventif juga diterapkan seperti pemeriksaan kesehatan mental berkala bagi semua peserta program di berbagai rumah sakit pendidikan. Sebagai bentuk tanggung jawab, Kemenkes merekomendasikan pencabutan Surat Tanda Registrasi (STR) dari individu yang terlibat, yang otomatis akan membatalkan izin praktiknya.

Tindakan cepat ini diapresiasi oleh pihak Unpad yang telah memberhentikan peserta terkait dari program, serta dukungan dari institusi hukum setempat. Dengan demikian, Kemenkes berkomitmen untuk menjaga lingkungan pendidikan medis yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

Di tengah situasi ini, Kemenkes menegaskan komitmennya untuk terus memantau proses penanganan kasus dan mendorong perbaikan sistem secara keseluruhan. Kolaborasi antarlembaga menjadi elemen penting dalam membentuk standar baru yang lebih transparan dan bertanggung jawab.

Dari perspektif jurnalistik, kasus ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat dalam setiap sistem pendidikan profesional, terutama di bidang yang sangat sensitif seperti kedokteran. Kejadian ini mengajarkan bahwa integritas individu dan lembaga harus selalu diprioritaskan demi mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat luas. Melalui evaluasi mendalam dan langkah-langkah pencegahan yang kuat, diharapkan sistem pendidikan kedokteran dapat semakin terjamin keprofesionalannya.

more stories
See more