Gaya Hidup
Penghormatan Akhir bagi Paus Fransiskus dalam Upacara Sederhana di Vatikan
2025-04-26

Dalam sebuah momen yang mempertemukan pemimpin dunia dan umat Katolik dari berbagai penjuru, upacara pemakaman Paus Fransiskus akan diadakan di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu (27/4/2025). Sang paus, yang meninggal pada usia 88 tahun akibat stroke, dikenang sebagai sosok visioner yang berupaya mengubah wajah Gereja Katolik. Dengan fokus pada kaum miskin dan isu global seperti migrasi serta perubahan iklim, Fransiskus meninggalkan warisan signifikan meski juga menemui tantangan dari kelompok tradisionalis. Pemakamannya, dipilih untuk menjadi lebih sederhana dibandingkan para pendahulunya, mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaannya.

Upacara Pemakaman Bersejarah dengan Kehadiran Para Pemimpin Dunia

Dalam suasana megah namun penuh haru, Misa pemakaman Paus Fransiskus akan dilangsungkan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada pagi hari Sabtu. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, presiden dari Argentina, Prancis, Jerman, Filipina, hingga anggota kerajaan Eropa. Sekitar 250.000 orang telah menyampaikan penghormatan mereka selama tiga hari terakhir dengan melewati peti mati sang paus yang disemayamkan di Basilika Santo Petrus.

Upacara yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re ini dirancang lebih singkat dibandingkan dengan pemakaman Paus Yohanes Paulus II sebelumnya. Tradisi lama menggunakan tiga peti bertingkat digantikan oleh satu peti kayu berlapis seng. Lebih unik lagi, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, menjauh dari kompleks Vatikan, melambangkan keinginannya untuk tetap dekat dengan rakyat biasa.

Untuk keamanan, Italia telah melakukan langkah-langkah ketat, termasuk penutupan ruang udara atas Roma dan penugasan kapal patroli di sekitar wilayah laut. Setelah pemakaman, dunia akan memfokuskan perhatian pada proses pemilihan paus baru yang kemungkinan besar dimulai pada awal Mei.

Sebagai seorang jurnalis yang menyaksikan momen ini, saya merasa terharu oleh komitmen Paus Fransiskus untuk keadilan sosial dan lingkungan hidup. Warisan moralnya akan terus menginspirasi generasi mendatang, bahkan setelah masa kepemimpinannya berakhir. Keputusan untuk memiliki pemakaman yang sederhana adalah bukti nyata bahwa ia benar-benar memprioritaskan nilai kemanusiaan dan kesederhanaan. Ini mengajarkan kita bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya tentang grandeur, tetapi juga tentang integritas dan kepedulian kepada sesama.

more stories
See more