Dalam peringatan hari ulang tahun ke-24, Abidzar memilih momen malam untuk berkunjung ke makam ayahnya. Pilihan waktu ini mencerminkan keinginan mendalam untuk menikmati kedamaian serta privasi yang lebih besar dibanding siang hari. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi kesempatan emas bagi Abidzar untuk merenung dan menyampaikan rasa hormat tanpa gangguan dari luar.
Abidzar menjelaskan bahwa banyak orang masih rutin mengunjungi makam sang ayah di siang hari, sehingga suasana cenderung ramai. Dengan hadir di malam hari, ia berharap dapat memiliki waktu khusus bersama kenangan dan doa-doa pribadi kepada almarhum.
Di tengah perayaan hari jadi yang ke-24, Abidzar membuat keputusan unik dengan mengunjungi makam ayahnya pada malam hari. Ini bukan hanya sekadar penghormatan biasa, tetapi juga refleksi mendalam tentang pentingnya ruang privat. Ia merasa bahwa malam hari memberikan kesempatan untuk terhubung lebih dekat dengan kenangan masa lalu tanpa adanya keramaian yang sering kali terjadi di siang hari.
Berkunjung ke makam pada malam hari tidak semata-mata soal waktu, tetapi lebih kepada menciptakan hubungan batin yang lebih kuat. Menurut Abidzar, momen tersebut membawa kedamaian tersendiri karena ia bisa sepenuhnya fokus pada dirinya sendiri dan sang ayah. Banyaknya pengunjung di siang hari kadang membuat suasana kurang kondusif untuk introspeksi pribadi. Oleh karena itu, pilihan malam hari menjadi jawaban ideal untuk menciptakan harmoni antara jiwa dan ingatan. Keputusan ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual yang mendalam serta penghargaan kepada sosok yang telah meninggalkan jejak signifikan dalam hidupnya.
Selain mencari ketenangan, Abidzar juga ingin memastikan bahwa penghormatannya dilakukan secara pribadi tanpa campur tangan dari luar. Hal ini menjadi penting karena ia menyadari betapa banyaknya individu yang datang ke makam sang ayah di siang hari untuk berdoa atau memberikan karangan bunga. Dengan mengambil langkah ini, Abidzar menunjukkan bagaimana setiap orang membutuhkan waktu mereka sendiri dalam proses pemulihan dan penghormatan.
Keberadaan orang lain di sekitar makam sering kali membatasi kemampuan seseorang untuk mengekspresikan perasaan mereka sepenuhnya. Dengan hadir di malam hari, Abidzar dapat sepenuhnya terlibat dalam dialog batin dengan sosok yang sangat dicintainya. Ini adalah bentuk apresiasi yang paling personal, di mana setiap detik dapat diisi dengan doa dan kenangan manis. Selain itu, momen ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara publik dan privat dalam kehidupan sehari-hari. Abidzar percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk merayakan kenangan mereka sesuai cara masing-masing, dan malam hari adalah saat yang sempurna untuk melakukannya. Melalui aksi ini, ia tidak hanya menghormati ayahnya, tetapi juga menunjukkan contoh nyata tentang bagaimana kita dapat merawat emosi dan hubungan kita dengan cara yang lebih bermakna.