Pertunjukan musik malam itu dimulai dengan nuansa nostalgia ketika Andien tampil bersama Tohpati Orchestra, membawakan sejumlah lagu klasik yang memikat hati penonton. Melodi “Sahabat Setia” menghangatkan suasana, lalu dilanjutkan dengan deretan komposisi ikonis lainnya seperti “Milikmu Selalu,” “Gemintang,” hingga “Indahnya Dunia.” Setiap nada yang diperdengarkan membawa audiens kembali ke momen-momen berkesan dalam sejarah musik Indonesia.
Berlanjut ke bagian puncak, Andien memberikan sentuhan emosional melalui penghormatan kepada legenda Titiek Puspa, serta menampilkan lagu-lagu modern seperti “Moving On” dan “Aku Cinta Dia.” Momentum tersebut mencapai puncaknya saat Andien memilih untuk menutup pertunjukannya dengan karya ikonis Chrisye, “Aku Cinta Dia.” Tak terduga, Sheila Majid dipanggil ke atas panggung untuk berduet, menciptakan kolaborasi yang tak terlupakan antara dua suara emas dari generasi berbeda.
Pentas International Golo Mori Jazz ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi terhadap seniman besar, tetapi juga menyatukan berbagai genre dan budaya melalui musik. Sebelum Andien, Maliq & D’Essentials telah membuka atmosfer malam tersebut dengan performa yang dinamis. Lalu, Tohpati meneruskan estetika jazz yang mendalam sebelum akhirnya Sheila Majid menutup acara dengan kehadiran megahnya. Semua elemen tersebut menggambarkan betapa musik mampu menghubungkan jiwa manusia melalui harmoni dan emosi universal.