Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan adanya penurunan signifikan terkait perputaran uang yang berhubungan dengan judi online pada kuartal pertama tahun 2025. Jumlah tersebut mencapai Rp47 triliun, turun drastis dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp90 triliun. Menurut kepala PPATK Ivan Yustiavandana, transaksi ini melibatkan ratusan bank serta ribuan payment gateway yang saling terkoneksi. Wilayah Jawa Barat tetap menempati posisi tertinggi dalam hal aktivitas transaksi judi online, sementara Jakarta naik ke posisi kedua.
Menurut data yang diperoleh dari sistem pelaporan transaksi keuangan, total jumlah transaksi judi online selama Januari hingga Maret 2025 mencapai angka 39.818.000 kali. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan catatan tahun lalu yang mencatatkan 209 juta transaksi. Ivan menjelaskan bahwa pengawasan yang lebih ketat telah membantu mengurangi volume transaksi ilegal ini secara signifikan. Dengan adanya koordinasi antara lembaga keuangan dan sistem teknologi modern, PPATK mampu mendeteksi serta membatasi aliran dana yang digunakan untuk aktivitas perjudian daring.
Tak hanya itu, Ivan juga menyebutkan lima wilayah yang paling aktif dalam melakukan transaksi terkait judi online. Posisi daerah-daerah ini sering berubah setiap waktu. Namun, Jawa Barat tetap menjadi pemimpin dalam daftar ini sejak tahun 2023 hingga saat ini. Jakarta sendiri mengalami lonjakan signifikan, naik dari posisi kelima pada awal tahun 2024 menjadi posisi kedua di awal tahun 2025. Penurunan ini diyakini sebagai dampak dari strategi pengawasan yang lebih cermat oleh pemerintah dan institusi terkait.
Kondisi ini mencerminkan upaya sukses yang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memerangi praktik perjudian ilegal di Indonesia. Meskipun demikian, tantangan masih ada, terutama karena perkembangan teknologi yang memungkinkan metode baru dalam melakukan transaksi semacam ini. Oleh karena itu, kerja sama lintas sektor tetap menjadi elemen penting untuk memastikan stabilitas sistem keuangan nasional.
Data yang dirilis menunjukkan bahwa langkah-langkah regulasi dan pengawasan yang lebih tajam telah berhasil menekan aktivitas ilegal ini hingga lebih dari 80%. Fokus ke depan adalah mempertahankan tren positif ini dan memperluas jangkauan pengawasan agar semua wilayah di Indonesia dapat bebas dari ancaman transaksi judi online.