Dalam perkembangan terbaru, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar secara resmi menegaskan dukungan penuh kepada organisasi Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di bawah kepemimpinan Ahmadi Noor Supit. Keputusan ini diumumkan melalui surat lanjutan yang diterbitkan pada bulan Mei 2025 oleh Fahd El Fouz Arafiq, Ketua Bidang Hubungan Ormas DPP Partai Golkar. Surat tersebut juga menjelaskan bahwa SOKSI memiliki kontribusi sejarah yang signifikan bagi perjalanan Partai Golkar. Namun, dinamika internal organisasi akhir-akhir ini menunjukkan adanya tantangan serius dalam proses konsolidasi karena pandangan Ali Wongso Sinaga tidak selaras dengan kebijakan DPP Golkar.

Pengakuan Resmi dan Rekomendasi Strategis

Pada sebuah momen penting di ibu kota Jakarta, DPP Partai Golkar mengeluarkan sikap strategis terkait SOKSI. Mereka memutuskan untuk hanya mengakui organisasi yang dipimpin oleh Dr. Ir. Ahmadi Noor Supit sebagai Ketua Umum serta Dr. Mukhamad Misbakhun sebagai salah satu tokoh utama. Surat tersebut mencatat pentingnya kerja sama antara ormas pendiri lainnya guna mendukung agenda nasional seperti Pemilu dan Pilkada tahun 2029.

Lebih jauh lagi, DPP Golkar mendorong SOKSI untuk melakukan konsolidasi internal dengan melaporkan pengurus aktif di tingkat daerah dan cabang yang tetap mendukung nilai-nilai Partai Golkar. Selain itu, pesan kuat disampaikan agar situasi organisasi tetap kondusif demi memperkuat soliditas bersama.

Dari perspektif seorang jurnalis, langkah ini memberikan gambaran tentang pentingnya sinergi antara partai politik dan organisasi buruh. Pengakuan terhadap kepemimpinan tertentu menunjukkan usaha nyata untuk menjaga stabilitas organisasi dan mendorong kolaborasi efektif dalam menyongsong masa depan politik nasional. Hal ini juga menjadi pelajaran tentang bagaimana perbedaan pandangan harus ditangani dengan bijaksana untuk menjaga kebersamaan dalam organisasi besar seperti Partai Golkar.