Sebuah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membasmi penyalahgunaan narkotika justru menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal. Penduduk kota Lice, terletak di provinsi Diyarbakır, Turki, mengalami gejala keracunan setelah pembakaran tanaman ganja yang disita oleh otoritas setempat. Proses pembakaran ini dilakukan pada bulan April lalu, dan asap hasil pembakaran tersebar luas ke seluruh wilayah pemukiman.
Banyak warga merasa tidak nyaman akibat paparan asap tersebut, yang berlangsung hingga lima hari berturut-turut. Situasi ini menyebabkan mereka menghindari membuka jendela rumah atau bahkan keluar rumah. Gejala seperti pusing, mual, serta halusinasi menjadi keluhan umum dari penduduk. Ganja yang dimusnahkan memiliki nilai lebih dari USD261 juta dan diperoleh dari operasi penindakan di seluruh provinsi Diyarbakır sepanjang tahun 2023 dan awal 2024. Meskipun langkah ini diambil dengan tujuan baik, cara pelaksanaannya dinilai kurang tepat oleh beberapa pihak.
Pentingnya perencanaan dalam melaksanakan tindakan pencegahan harus menjadi prioritas utama. Ketua Asosiasi Yeşil Yıldız, Yahya Öğer, menyoroti pentingnya metode yang lebih aman saat melakukan pembakaran barang sitaan. Ia menekankan bahwa lokasi pembakaran di pusat kota hanya menambah beban bagi masyarakat setempat. Alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan fasilitas industri dengan sistem penyaringan asap, dapat mengurangi risiko keracunan massal. Hal ini mencerminkan bahwa upaya memberantas narkoba harus didukung oleh strategi yang tidak hanya efektif tetapi juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan publik.