Buah mangga, yang dikenal sebagai salah satu buah tropis favorit di Indonesia, ternyata tidak hanya menarik karena rasanya yang manis. Buah ini juga memiliki berbagai kandungan nutrisi penting bagi tubuh. Namun, meskipun banyak digemari, ada beberapa kelompok individu yang perlu membatasi konsumsi mangga atau bahkan menghindarinya sepenuhnya. Hal ini berkaitan dengan kadar gula alami yang cukup tinggi dalam mangga, serta kandungan lainnya seperti kalium dan asam organik. Artikel ini akan membahas secara rinci siapa saja yang sebaiknya berhati-hati saat mengonsumsi buah ini.

Mangga sering kali dikaitkan dengan kesehatan yang baik, namun tidak semua orang cocok untuk mengonsumsinya tanpa batasan. Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah kadar gula yang terkandung di dalamnya. Dalam satu porsi mangga, dapat ditemukan hingga 46 gram gula alami, jumlah yang cukup signifikan bagi mereka yang menjaga pola makan rendah gula atau mencoba menurunkan berat badan. Selain itu, ada beberapa kondisi medis tertentu yang membuat konsumsi mangga menjadi kurang ideal.

Penderita penyakit ginjal, misalnya, harus lebih berhati-hati. Kalium, yang merupakan salah satu mineral penting dalam mangga, dapat membebani fungsi ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, para penderita penyakit ginjal disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi mangga demi menjaga kesehatan mereka.

Selain itu, individu dengan masalah lambung seperti gastritis atau GERD juga harus waspada. Asam pada mangga, terutama yang belum matang sepenuhnya, dapat memicu iritasi pada lambung, sehingga memperparah gejala-gejala tersebut. Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya memilih mangga yang sudah benar-benar matang dan mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat terbatas.

Kelompok lain yang perlu mempertimbangkan konsumsi mangga adalah mereka yang memiliki reaksi alergi terhadap buah ini. Reaksi alergi bisa bervariasi, mulai dari ruam kulit hingga kesulitan bernapas. Jika seseorang mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi mangga, maka sebaiknya hindari buah ini sama sekali untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan atau mengatasi obesitas, kandungan gula yang tinggi dalam mangga dapat meningkatkan kalori harian dan berpotensi menyebabkan penambahan berat badan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memperhatikan jumlah porsi mangga yang dikonsumsi.

Kesadaran akan efek mangga pada berbagai kondisi medis dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih bijak terkait pola makan. Bagi mereka yang termasuk dalam kelompok-kelompok ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan mangga ke dalam menu harian.