Tim-tim Inggris menampilkan strategi berbeda dalam formasi pertandingan mereka. Di sisi Tottenham Hotspur, pelatih Ange Postecoglou menerapkan formasi 4-2-3-1 yang mengandalkan kecepatan dan keterampilan individu pemainnya. Pada lini depan, penyerang muda Mathys Tel dipercaya untuk menjadi juru gedor utama, didukung oleh serangan sayap dari Lucas Bergvall dan Dejan Kulusevski. Sementara itu, di sektor pertahanan, Kevin Danso dan Ben Davies berusaha memperkuat barisan belakang.

Sementara itu, Manchester United memilih formasi 3-4-2-1 dengan fokus pada serangan cepat melalui sayap. Pelatih telah menempatkan Bruno Fernandes dan Amad Diallo sebagai pengatur serangan, sementara Rasmus Hojlund berdiri sebagai penyerang tunggal. Pertahanan tiga bek yang dipimpin oleh Harry Maguire bertujuan untuk memberikan stabilitas di lini belakang. Dalam lima pertemuan terakhir kedua tim, Tottenham tampak mendominasi dengan tiga kemenangan, satu imbang, dan hanya sekali kalah dari Setan Merah.

Kedua klub ini memiliki performa yang fluktuatif dalam beberapa pertandingan terakhir. Tottenham mencatat kemenangan impresif atas Elfsborg dan Brentford, namun juga mengalami kekalahan telak dari Liverpool. Di sisi lain, Manchester United berhasil meraih kemenangan penting atas Leicester City dan FCSB, tetapi juga mengalami kekalahan mengejutkan dari Crystal Palace. Meski demikian, persaingan antara kedua tim ini selalu menawarkan drama dan ketegangan yang tak terduga, membuktikan bahwa sepak bola adalah olahraga penuh kejutan yang menginspirasi semangat kompetisi dan kerja keras.