Acara olahraga bergengsi, PLN Mobile Proliga 2025, memasuki tahap puncak dengan pertandingan grand final yang digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta pada tanggal 10 dan 11 Mei. Keempat tim terbaik akan berkompetisi dalam seri menegangkan untuk memperebutkan posisi tertinggi di kategori putra dan putri. Jakarta Pertamina Enduro melawan Jakarta Popsivo Polwan di partai akhir putri, sementara Jakarta Bhayangkara Presisi menghadapi Jakarta LavAni Livin Transmedia di kategori putra. Selain itu, duel untuk posisi ketiga dan keempat juga menjadi sorotan.
Dalam atmosfer kompetitif yang dipenuhi semangat sportivitas, para pemain dari empat tim elit ini bersiap mengukir sejarah baru di ajang bergengsi tersebut. Di GOR Amongrogo Yogyakarta, tepatnya pada hari Jumat hingga Sabtu awal bulan Mei, semua mata tertuju pada performa luar biasa dari setiap tim. Kategori putri menampilkan dua rival tangguh: Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Popsivo Polwan yang sama-sama memiliki rekam jejak gemilang di musim-musim sebelumnya. Sementara itu, di kategori putra, juara bertahan Jakarta Bhayangkara Presisi menghadapi tantangan besar dari pesaing kuat mereka, Jakarta LavAni Livin Transmedia.
Ketika kedua tim putra ini bertemu di final tahun lalu, Bhayangkara berhasil keluar sebagai pemenang. Namun, kali ini, LavAni datang dengan persiapan matang dan ambisi tinggi untuk meraih gelar juara. Dalam kategori putri, Pertamina dan Popsivo tampil sebagai finalis baru yang sangat dinantikan, membawa semangat segar ke pentas akbar ini.
Menurut Ketua Umum PP. PBVSI, Komjen. Pol. (Purn) Drs. Imam Sudjarwo, M.S., keseriusan persiapan masing-masing tim telah menciptakan suasana tegang namun seru menjelang pertandingan besar ini. "Keempat tim finalis adalah yang terbaik dari seluruh peserta Proliga musim ini," ungkapnya dengan nada optimistis. Lebih lanjut, Hanny S. Surkatty, Ketua Proliga, memprediksi bahwa pertarungan di grand final tahun ini akan berlangsung sangat ketat karena semua tim memiliki catatan saling mengalahkan satu sama lain.
Berkaca pada prestasi masa lalu, semua tim yang masuk final sudah pernah meraih gelar juara di berbagai kesempatan. LavAni sendiri memenangkan dua gelar berturut-turut pada tahun 2022 dan 2023, sedangkan Bhayangkara, klub milik Polri, juga memiliki rekor impresif sejak tahun 2018. Di kategori putri, Pertamina dan Popsivo tidak kalah hebatnya, dengan masing-masing memperoleh beberapa trofi bergengsi di masa lalu.
Penampilan Megawati Hangestri pada seri ketiga Final Four di GOR Sritex Arena, Solo, menambah warna bagi penonton yang menyaksikan secara langsung maupun melalui siaran Moji TV dan vidio. Setiap aksi di lapangan diprediksi akan menjadi momen bersejarah bagi para penggemar voli profesional Indonesia.
Grand final ini tidak hanya menjadi ajang pertarungan fisik dan strategi tetapi juga simbol dari kerja keras serta dedikasi selama musim panjang.
Sebagai saksi mata dari acara ini, kami sebagai jurnalis merasa terinspirasi oleh semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh para atlet. Pertandingan ini mengajarkan nilai-nilai sportivitas, kerja keras, dan kerjasama tim yang begitu kuat. Semoga momentum positif ini dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk generasi atlet masa depan. Bagi pembaca, mari kita dukung setiap langkah para atlet menuju kesuksesan dengan sikap fairplay dan apresiasi yang tulus.