Seorang pemain yang mungkin tidak sering mendapatkan sorotan, Jeff Green telah menunjukkan ketahanan luar biasa dalam dunia bola basket profesional. Setelah 17 tahun bermain untuk lebih dari sebelas tim serta menghadapi tantangan besar seperti operasi jantung terbuka, ia tetap menjadi bagian penting dari Houston Rockets pada usia 38 tahun. Selain kontribusi di lapangan dengan rata-rata skor 6,5 poin per pertandingan, Green juga dikenal sebagai sosok inspiratif di ruang ganti karena kepemimpinan dan energinya.

Dalam wawancara dengan The Athletic, Green menyampaikan apresiasi atas perannya saat ini sebagai mentor bagi para pemain muda. Dengan pengalaman panjangnya, ia bukan hanya sekadar memberikan arahan strategis, melainkan juga membagikan mentalitas pemenang kepada anggota timnya. Melalui pendekatan empatik dan kepemimpinan tenang, Green telah membantu Rockets lolos ke babak playoff untuk pertama kalinya sejak 2020.

Veteran yang Tetap Berprestasi

Setelah bertahun-tahun aktif di NBA, Jeff Green berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu veteran yang paling produktif di usia matangnya. Meskipun tak lagi menjadi bintang utama di setiap pertandingan, kontribusinya tetap signifikan. Dengan rata-rata 6,5 poin di musim reguler 2023–24, Green membuktikan bahwa kualitasnya belum pudar. Lebih dari itu, ia menjadi elemen penting dalam kesuksesan Rockets yang kembali tampil di babak playoff.

Green tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik untuk tetap relevan di NBA. Ia menggunakan pengalaman luasnya untuk memahami situasi pertandingan dan membuat keputusan cerdas. Operasi jantung terbuka yang ia jalani beberapa waktu lalu menjadi ujian besar, namun ia berhasil melewatinya dengan tekad kuat. Saat ini, di usia 38 tahun, Green masih bisa memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung di tim. Kehadirannya di lapangan adalah simbol keberanian dan ketangguhan, dua hal yang sangat dibutuhkan oleh tim muda Rockets.

Mentor dengan Jiwa Pemenang

Selain prestasi di lapangan, Jeff Green juga dikenal sebagai mentor yang andal bagi generasi muda. Dengan pendekatan empatik dan kepemimpinan tenang, ia membimbing para pemain muda Rockets untuk berkembang. Pengalaman panjangnya di NBA menjadikannya sumber pengetahuan yang tak ternilai. Dalam wawancara dengan The Athletic, Green menyebutkan bahwa ia ingin membagikan ilmu yang dulu dia dapatkan dari mentor-mentor seperti Kevin Garnett.

Berkat panduan dan motivasi yang ia berikan, Rockets mampu bangkit dan lolos ke babak playoff setelah absen selama tiga tahun. Green tidak hanya fokus pada aspek teknis permainan, melainkan juga menekankan pentingnya memiliki mentalitas pemenang. Ia mengajarkan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang bakat, tetapi juga kerja keras, dedikasi, dan sikap positif. Dengan cara ini, Green telah menjadi tulang punggung moral bagi tim dan membantu membentuk masa depan cerah bagi Rockets di era baru mereka.