Gaya Hidup
Potensi Ekspor Tanaman Kratom dari Indonesia ke Pasar Global
2025-04-14

Tanaman asli Kalimantan, yang dikenal dengan nama kratom atau mitragyna speciosa, kini menjadi perhatian di pasar internasional. Dengan julukan "daun surga," tanaman ini menawarkan peluang besar bagi Indonesia sebagai komoditas ekspor utama, terutama menuju Amerika Serikat dan Eropa. Menteri Investasi dan BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa hampir seluruh impor kratom AS berasal dari Indonesia. Meskipun begitu, status perdagangan kratom di dalam negeri masih memerlukan regulasi lebih lanjut karena sebelumnya masuk dalam daftar narkotika golongan 1. Selain itu, penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam daun kratom dapat membantu mengatasi rasa sakit, depresi, serta kecanduan opioid.

Kratom telah menarik perhatian dunia karena manfaatnya dalam pengobatan medis. Menurut Menteri Investasi dan BKPM, Rosan Roeslani, sekitar 96% kratom yang diimpor oleh Amerika Serikat berasal dari Indonesia. Hal ini mencerminkan dominasi Indonesia dalam pasokan global tanaman ini. Kratom tumbuh subur di wilayah Kalimantan dan memiliki potensi besar sebagai produk ekspor. Amerika Serikat menggunakan kratom untuk berbagai tujuan pengobatan, termasuk pengendalian nyeri dan sebagai alternatif terapi opioid.

Sejarah tanaman ini cukup unik, karena pada masa lalu dianggap sebagai narkotika golongan 1 di Indonesia. Namun, setelah serangkaian evaluasi, pemerintah akhirnya mengubah statusnya sehingga dapat diekspor secara legal. Saat ini, perdagangan kratom di dalam negeri masih belum diatur secara resmi, meskipun ekspornya sudah berkembang pesat. Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan bahwa fokus saat ini adalah memenuhi permintaan luar negeri.

Manfaat medis dari kratom juga semakin mendapatkan perhatian dari kalangan ilmiah. Daunnya, yang merupakan bagian paling penting dari tanaman ini, mengandung dua senyawa aktif: mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Kedua zat ini bekerja pada reseptor opioid tetapi dengan efek samping yang jauh lebih rendah dibandingkan obat tradisional lainnya. Penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi kratom dapat membantu mengurangi kadar kortikosteron, yang sering dikaitkan dengan gejala depresi. Selain itu, ada indikasi bahwa kratom dapat menekan rasa lapar melalui pengaruhnya terhadap hipotalamus.

Berkaca pada perkembangan ini, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kratom global. Meskipun tantangan regulasi masih harus diselesaikan, langkah-langkah awal yang diambil pemerintah menunjukkan komitmen untuk memanfaatkan sumber daya alam ini secara optimal. Dengan meningkatnya minat internasional, peluang untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai ekspor menjadi sangat besar. Oleh karena itu, pengembangan regulasi domestik dan penelitian lebih lanjut tentang manfaat medis kratom akan menjadi kunci kesuksesan di masa depan.

more stories
See more