Dalam era modernisasi ini, mikroplastik telah menjadi salah satu ancaman besar yang mengintai keseharian manusia. Dengan adanya temuan baru dari para ilmuwan, penting bagi kita untuk memahami sumber-sumber utama mikroplastik dan mencari solusi efektif guna melindungi diri sendiri dan generasi mendatang.
Talenan plastik sering kali menjadi pilihan favorit di rumah tangga karena harganya yang ekonomis dan kemudahan penggunaannya. Namun, penelitian yang dilakukan oleh American Chemical Society (ACS) membuktikan bahwa talenan plastik dapat menyebabkan kontaminasi signifikan pada makanan. Setiap tahunnya, rata-rata seorang individu dapat terpapar hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilena hanya dari penggunaan talenan plastik saja.
Opsi alternatif seperti talenan kaca tahan banting atau talenan bebas plastik yang terbuat dari serat kertas memberikan solusi lebih aman tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan. Pemilihan bahan-bahan tersebut juga dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi mikroplastik dalam proses memasak.
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa kantong teh yang digunakan setiap hari ternyata dapat melepaskan partikel mikroplastik saat diseduh menggunakan air panas. Penelitian yang diterbitkan oleh Dow University of Health Sciences pada tahun 2023 menunjukkan bahwa satu cangkir teh saja dapat mengandung hingga 3,1 miliar nanoplastik akibat pelepasan dari kantong teh tersebut.
Solusi ramah lingkungan seperti penggunaan teko besi atau saringan logam menjadi alternatif yang lebih aman. Selain itu, kantong teh katun atau linen organik juga dapat dipertimbangkan sebagai pengganti yang lebih sehat dan bebas dari zat berbahaya seperti arsenik, aluminium, atau fluorida.
Es batu yang tampak segar dan bersih ternyata dapat menjadi sarana masuknya mikroplastik ke dalam tubuh. Proses pembekuan air di wadah es batu plastik dapat menyebabkan pelepasan partikel plastik ke dalam air, mirip dengan apa yang terjadi ketika plastik dipanaskan. Menurut laporan seorang profesor yang diwawancarai oleh HealthCentral, hal ini perlu menjadi perhatian serius.
Untuk menghindari kontaminasi, pilihan wadah es batu baja tahan karat atau silikon mulai banyak diminati sebagai solusi berkelanjutan. Bahan-bahan ini tidak hanya lebih aman tetapi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik biasa.
Produk plastik yang diklaim ‘aman untuk microwave’ ternyata masih memiliki potensi melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar ke dalam makanan saat dipanaskan. Studi yang dilakukan oleh Universitas Nebraska-Lincoln pada tahun 2023 menemukan bahwa makanan bayi dalam kemasan plastik tertentu dapat mengandung hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi setelah dipanaskan.
Para ahli merekomendasikan untuk menghindari produk yang mengandung ftalat, stirena, dan bisfenol karena bahan-bahan kimia tersebut telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Penggunaan wadah kaca atau stainless steel menjadi alternatif yang lebih sehat dan aman untuk memanaskan makanan.
Gelas kertas yang sering digunakan untuk minuman panas ternyata juga dapat melepaskan berbagai bahan kimia berbahaya seperti fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat. Penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh gelas kertas ini.
Pemilihan tempat minum kedap udara dan tahan karat tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik tetapi juga menjamin kesehatan pengguna dengan meminimalkan risiko kontaminasi mikroplastik. Solusi ini sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup.