Kebijakan baru telah dikeluarkan oleh Arab Saudi guna memastikan kelancaran ibadah haji dengan menangguhkan sementara penerbitan visa umrah, bisnis, dan kunjungan keluarga. Keputusan ini diambil sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko kepadatan yang dapat membahayakan para jemaah. Langkah ini akan berlaku selama periode tertentu, yakni hingga pertengahan Juni mendatang.
Pemberhentian sementara ini mencakup warga negara dari 14 negara yang sering kali menjadi sumber masalah terkait aturan visa. Daftar negara tersebut meliputi Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Indonesia, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman. Pihak otoritas menjelaskan bahwa penangguhan ini dimulai pada bulan April 2025 dan bertujuan untuk mencegah pengunjung yang tidak terdaftar secara resmi ikut serta dalam ibadah haji.
Pengaturan ketat terhadap visa ini dilakukan setelah insiden kematian lebih dari 1.200 jemaah akibat cuaca panas ekstrem dan kepadatan luar biasa selama haji tahun 2024. Banyak dari mereka yang datang tanpa registrasi resmi cenderung mengalami kesulitan akses terhadap fasilitas dasar seperti tempat tinggal, transportasi, dan layanan medis. Melalui tindakan ini, Arab Saudi berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua peserta haji di masa mendatang.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, Arab Saudi menunjukkan komitmen kuatnya untuk melindungi nyawa dan kesejahteraan para jemaah. Tindakan ini juga menjadi contoh penting tentang bagaimana peraturan yang tegas dan pengelolaan yang baik dapat membantu mencegah bencana sosial dan meningkatkan efisiensi sistem logistik global.