Gaya Hidup
Misteri Kehidupan Panjang Kaum Hispanik di Amerika Serikat
2025-04-12

Sebuah fenomena unik yang membingungkan para ilmuwan terjadi pada komunitas keturunan Amerika Latin di Amerika Serikat. Meskipun hidup dalam kondisi ekonomi rendah, akses kesehatan terbatas, dan tingkat pendidikan yang tidak maksimal, mereka justru memiliki harapan hidup lebih panjang dibanding kelompok lainnya. Fenomena ini pertama kali dikenal sebagai "Hispanic Health Paradox," sebuah misteri kesehatan yang masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Penelitian dari berbagai institusi menunjukkan bahwa kaum Hispanik memiliki risiko kematian lebih rendah, meskipun menghadapi tantangan serius seperti kemiskinan dan kurangnya asuransi kesehatan.

Fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh Kyriacos Markides dari University of Maine pada tahun 1986 melalui penelitiannya tentang kesehatan Hispanik di bagian barat daya Amerika Serikat. Dalam studinya, Markides menyatakan bahwa faktor perlindungan diri yang kuat, termasuk gaya hidup sehat, kebiasaan merokok dan minum alkohol yang lebih sedikit, serta dukungan sosial keluarga, dapat menjadi alasan utama mereka bertahan lama. Selain itu, kekuatan hubungan sosial dan lingkungan keluarga yang erat juga membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian kontemporer mendukung temuan ini. Pada tahun 2015, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa etnis Hispanik memiliki risiko kematian 24% lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya. Laporan ini juga menunjukkan bahwa mereka cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit kanker, penyakit jantung, dan kondisi medis lainnya yang umum di negara tersebut. Studi lebih lanjut dari Oxford University pada tahun 2021 bahkan menemukan bahwa etnis Hispanik memiliki peluang lebih rendah untuk terserang kanker paru-paru.

Di sisi lain, beberapa peneliti skeptis dengan argumen bahwa banyak warga Hispanik yang pulang ke negara asal mereka saat sakit, sehingga data kematian di Amerika Serikat tidak mencerminkan gambaran yang sesungguhnya. Namun, bukti tambahan dari American Heart Association pada tahun 2022 menunjukkan bahwa selama pandemi COVID-19, kaum Hispanik tetap memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada rata-rata penduduk Amerika Serikat.

Meskipun mereka tampak memiliki harapan hidup lebih panjang, kaum Hispanik tetap rentan terhadap penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit hati kronis. Faktor-faktor ini membuat mereka tetap berisiko kehilangan nyawa jika kondisi tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, para ahli seperti Olveen Carrasquillo menekankan pentingnya menjalani gaya hidup sehat bagi semua orang untuk memperpanjang usia.

Secara keseluruhan, misteri "Hispanic Health Paradox" terus memicu perdebatan antara para ilmuwan. Meskipun belum ada jawaban pasti, bukti-bukti baru terus muncul untuk mendukung gagasan bahwa faktor-faktor sosial, budaya, dan biologis mungkin berkontribusi pada kehidupan panjang mereka. Fenomena ini menunjukkan betapa kompleksnya interaksi antara kesehatan individu dan lingkungan sosial mereka.

more stories
See more