Gaya Hidup
Ketergantungan Gen Z pada Ponsel: Ancaman bagi Interaksi Sosial dan Kesehatan Mental
2025-04-13

Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa mayoritas orang dewasa dari generasi Z kesulitan mempertahankan fokus selama percakapan tatap muka, dengan banyak dari mereka mencari pelarian ke ponsel hanya dalam beberapa menit pertama. Penelitian yang dilakukan oleh AXA UK melibatkan 2.000 peserta berusia antara 18 hingga 28 tahun, menyoroti dampak penggunaan teknologi terhadap rentang perhatian, interaksi sosial, serta kesehatan mental. Salah satu temuan utamanya adalah adanya dorongan kuat untuk memeriksa ponsel saat berkomunikasi langsung, dengan notifikasi dan media sosial menjadi penyebab utama gangguan.

Berdasarkan hasil riset tersebut, psikolog Dr. Linda Papadopoulos menyatakan bahwa meskipun generasi ini lebih terkoneksi secara digital, mereka juga cenderung merasa lebih kesepian dan cemas. Banyak responden merasa bosan dengan percakapan langsung dan menggunakan ponsel sebagai bentuk pelarian, bahkan dalam situasi sosial seperti berkumpul bersama teman atau keluarga. Selain itu, ketergantungan pada ponsel telah memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental, dengan sebagian besar Gen Z mengalami kesulitan tidur dan tekanan sosial akibat aktivitas online.

Dr. Papadopoulos menjelaskan bahwa konstan scrolling dan notifikasi yang tak kunjung habis dapat membuat sistem saraf seseorang terlalu terstimulasi, sehingga memperburuk kemampuan mereka untuk tetap fokus. Riset ini menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari responden sering membandingkan diri mereka dengan penampilan orang lain di media sosial, yang berdampak negatif pada rasa percaya diri. Lebih lanjut, 33% dari peserta merasa kondisi kesehatan mental mereka memburuk karena kebiasaan browsing sebelum tidur.

Sementara itu, Tara Foley, CEO AXA UK & Ireland, menyampaikan keprihatinannya atas temuan ini. Menurutnya, walaupun kita sangat terhubung melalui layar, ada kecenderungan kehilangan hubungan manusiawi yang mendalam. Studi juga menemukan bahwa lebih dari separuh Gen Z merasa tertekan untuk merespons pesan dengan cepat, meski sebenarnya tidak ingin melakukannya. Selain itu, hanya sedikit dari mereka yang berani mencari bantuan profesional ketika menghadapi masalah kesehatan mental.

Meskipun tantangan ini cukup signifikan, laporan tersebut juga mencatat langkah-langkah positif yang diambil oleh sebagian Gen Z. Hampir setengah dari responden mulai membatasi waktu mereka di media sosial untuk meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Para ahli menyarankan agar pendekatan yang lebih struktural diterapkan dalam penggunaan teknologi, alih-alih sepenuhnya menghilangkan akses ke ponsel.

Riset ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan solusi yang efektif dalam mendukung ketahanan emosional dan kesehatan mental generasi muda. Melalui langkah-langkah yang bijaksana, diharapkan individu dapat menemukan keseimbangan antara dunia digital dan nyata tanpa harus mengorbankan kualitas hidup mereka.

more stories
See more