Dalam situasi ketidakpastian yang melingkupi performa Ousmane Dembele, Paris Saint-Germain (PSG) menunjukkan kedalaman skuadnya dengan sejumlah pemain bintang siap mengambil alih peran penting. Dengan absennya Dembele pada pertandingan semifinal Liga Champions, pelatih Luis Enrique memiliki beberapa opsi strategis yang dapat memberikan dampak signifikan. Salah satu nama yang muncul adalah Goncalo Ramos, yang telah mencatatkan 15 gol dalam musim ini meskipun minim kesempatan sebagai starter di Liga Champions. Selain Ramos, PSG juga memiliki trio berbakat yang bisa tampil fleksibel di lini depan dan tengah, serta Lee Kang-in dari Korea Selatan yang membawa pengalaman krusial. Sementara itu, Arsenal harus membalikkan keadaan setelah kekalahan di kandang mereka sendiri, sebuah prestasi yang jarang terjadi dalam sejarah turnamen.
Di tengah suasana tegang menjelang leg kedua semifinal Liga Champions, sorotan jatuh pada para pemain cadangan berkualitas tinggi di tim Paris Saint-Germain. Dengan kemungkinan besar Ousmane Dembele tidak dapat bermain, semua mata tertuju pada sosok Goncalo Ramos, penyerang berusia 23 tahun yang telah menunjukkan ketajamannya dengan koleksi 15 gol selama musim ini. Meskipun Ramos hanya sekali menjadi starter di ajang Liga Champions musim ini, statistik impresifnya menunjukkan potensinya sebagai pahlawan baru di momen genting.
Selain Ramos, PSG juga mengandalkan trio berbakat yang terdiri dari Bradley Barcola, Khvicha Kvaratskhelia, dan Desire Doue. Ketiganya dikenal dengan kemampuan mereka untuk bergerak lincah di area tengah lapangan sambil tetap bisa memberikan ancaman serius dari sayap. Penggunaan kombinasi antara pemain-pemain ini akan menjadi salah satu kunci sukses PSG dalam meraih hasil maksimal di Parc des Princes.
Tak ketinggalan, Lee Kang-in juga hadir sebagai pilihan alternatif yang menjanjikan. Pemain internasional Korea Selatan ini, meskipun bukan andalan utama, telah membuktikan dirinya sebagai penyerang yang handal, termasuk saat menghadapi Arsenal di fase grup bulan Oktober lalu. Pengalaman dan ketenangannya di bawah tekanan membuatnya layak dipertimbangkan oleh Enrique untuk pertandingan besar ini.
Sebagai jurnalis yang menyaksikan dinamika ini, saya terkesan dengan kemampuan Enrique dalam memanfaatkan potensi pemain muda yang dimiliki PSG. Dalam situasi sulit seperti ini, keberanian untuk memberikan kesempatan kepada pemain non-utama bisa menjadi langkah inovatif yang menghasilkan kejutan positif. Bagi Arsenal, tantangan mereka sangat besar karena mereka harus melakukan sesuatu yang hampir mustahil—membalikkan keadaan setelah kekalahan di rumah sendiri. Ini adalah momen yang akan menguji karakter kedua tim secara mendalam, dan dunia sepak bola menantikan apa yang akan terjadi di Parc des Princes nanti malam.