Tim nasional sepak bola Indonesia siap menghadapi tantangan besar saat melawan China dalam lanjutan babak ketiga kualifikasi grup C Piala Dunia 2026 pada bulan Juni. Dengan pemulihan cedera salah satu bek andalan China, Jiang Guangtai, pertandingan ini diprediksi akan semakin kompetitif. Saat ini, skuad besutan Patrick Kluivert berada di posisi keempat dengan sembilan poin, unggul tipis atas China dan Bahrain serta hanya terpaut satu poin dari Arab Saudi yang menempati urutan tiga.
Dalam dua laga penentuan akhir bulan depan, Timnas Indonesia akan menjamu China di Jakarta sebelum bertandang ke Jepang lima hari kemudian. Selain itu, penjaga gawang anyar Emil Audero diproyeksikan untuk melakukan debutnya setelah Maarten Paes absen karena akumulasi kartu kuning.
Ketegangan mulai memuncak menjelang duel besar antara Indonesia dan China. Dengan pulihnya pemain belakang utama China, Jiang Guangtai, strategi pertahanan menjadi elemen vital bagi kedua tim. Pelatih Patrick Kluivert harus merancang formasi yang efektif guna menetralkan ancaman serangan lawan. Selain itu, penting bagi skuad Garuda untuk meningkatkan performa agar dapat merebut poin maksimal demi peluang lolos ke babak final Piala Dunia.
Sementara itu, persaingan di klasemen grup C sangat sengit. Indonesia berada di posisi empat dengan sembilan poin, hanya sedikit unggul dibandingkan China dan Bahrain serta tertinggal satu poin dari Arab Saudi. Setiap hasil pertandingan memiliki dampak signifikan terhadap peringkat akhir. Oleh karena itu, fokus utama adalah memastikan soliditas tim baik di sektor ofensif maupun defensif. Keputusan taktis Kluivert akan menjadi kunci kesuksesan.
Salah satu sorotan lain dalam pertandingan ini adalah kemungkinan debut penjaga gawang baru, Emil Audero. Kehadirannya membawa angin segar mengingat Maarten Paes tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu kuning. Audero, yang dikenal dengan kemampuan refleks cepatnya, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi garis pertahanan Timnas Indonesia.
Pertandingan melawan China pada 5 Juni mendatang bukan hanya ujian teknis tetapi juga mental bagi para pemain. Menghadapi tim yang lebih kuat secara tradisional, Indonesia harus memanfaatkan faktor home advantage di Stadion Utama Gelora Bung Karno sebaik mungkin. Selain itu, kerja sama tim dan koordinasi antarpemain menjadi prioritas utama untuk mengimbangi kekuatan lawan. Apabila berhasil, ini akan menjadi langkah penting menuju pencapaian target Piala Dunia.