Sebanyak 707.622 siswa di wilayah Jakarta akan menerima bantuan pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap 1 pada tahun 2025. Pencairan dana ini sudah dimulai sejak awal Mei, dengan jumlah nominal yang berbeda-beda tergantung jenjang pendidikan dan status sekolahnya. Program ini bertujuan untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi keluarga kurang mampu di ibu kota.

Distribusi bantuan KJP Plus tahun 2025 telah dimulai secara bertahap sejak tanggal 5 Mei 2025. Program ini dirancang untuk memberikan dukungan finansial kepada pelajar dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga SMK. Besaran bantuan disesuaikan dengan tingkat pendidikan serta status sekolah apakah negeri atau swasta. Misalnya, siswa SD/SDLB/MI mendapatkan Rp250.000 per bulan, sementara siswa sekolah swasta tambahan Rp130.000 untuk biaya pendidikan mereka.

Untuk siswa SMP/SMPLB/MTs, pemerintah menyalurkan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan, dengan tambahan Rp170.000 bagi siswa di lembaga pendidikan swasta. Angka serupa juga berlaku untuk siswa SMA/SMALB/MA dan SMK, namun jumlah nominalnya lebih besar karena kebutuhan belajar yang semakin kompleks. Contohnya, siswa SMK dapat menerima Rp450.000 per bulan, ditambah Rp240.000 jika bersekolah di institusi swasta.

Selain itu, program ini juga mencakup peserta didik dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang menerima bantuan Rp300.000 tanpa tambahan untuk biaya sekolah swasta. Penyaluran dana ini memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, terlepas dari latar belakang ekonomi keluarganya.

Proses pencairan dana bagi penerima baru dilakukan setelah beberapa tahapan administratif diselesaikan. Hal ini termasuk pembukaan rekening, pencetakan buku tabungan dan kartu ATM oleh Bank DKI, serta pemindahbukuan langsung ke rekening masing-masing penerima. Dengan adanya langkah-langkah ini, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana menjadi prioritas utama.

Bantuan KJP Plus ini tidak hanya memberikan dukungan finansial tetapi juga memperlihatkan komitmen kuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga kesetaraan akses pendidikan. Melalui program ini, diharapkan generasi muda Jakarta dapat fokus pada perkembangan akademis tanpa harus khawatir tentang kendala finansial yang kerap kali menjadi penghalang utama.