Sebuah kisah nyata yang diangkat ke layar lebar melalui film "Norma" mengungkap perjalanan kompleks hubungan antara seorang menantu dan mertua. Dalam film ini, Norma Risma dan suaminya, Irfan, menjalani kehidupan keluarga yang tampaknya harmonis di bawah satu atap bersama ibunda Norma, Rina. Namun, di balik kesederhanaan mereka yang mencoba membangun usaha warung mi ayam, terdapat rahasia gelap yang mulai terkuak setelah kontak fisik tidak sengaja antara Rina dan Irfan. Ketegangan semakin meningkat saat Fitri, kakak ipar Norma, mulai mencium aroma busuk dari situasi tersebut.
Dalam suasana yang penuh emosi, cerita ini berawal dari pernikahan Norma Risma dengan Irfan, seorang pekerja di sebuah swalayan ternama di Serang. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama sang ibu Norma, Rina, yang memiliki pernikahan tersendiri dengan Abdul—seorang suami yang telah merantau ke Jakarta. Di rumah itu, semua anggota keluarga tampak hidup damai hingga Norma dan Irfan membuka warung mi ayam untuk membantu penghidupan keluarga.
Ketegangan pertama kali muncul ketika Irfan dan Norma bertengkar. Dalam momen lemah itu, Rina tanpa sengaja mendekatkan dirinya kepada Irfan dengan pijatan hangat di ruang tamu. Interaksi inilah yang menjadi awal dari hubungan terlarang yang secara bertahap berkembang di balik tirai keluarga yang tampak sempurna. Rahasia ini akhirnya terbongkar setelah Fitri, yang selalu waspada, mulai curiga akan adanya sesuatu yang tidak beres di antara mereka.
Diiringi oleh musim panas yang menyengat, kehidupan keluarga ini pun semakin dipenuhi oleh konflik moral dan emosional. Film ini tidak hanya menunjukkan dinamika hubungan keluarga, tetapi juga menggambarkan betapa rapuhnya batas-batas etika dalam tekanan sosial.
Fitri, dengan instingnya yang tajam, akhirnya menghadapkan fakta-fakta sulit kepada Norma. Pertanyaan besar pun muncul: apakah cinta bisa lebih kuat daripada godaan duniawi?
Berlokasi di sebuah desa kecil dengan suasana tradisional, film ini memberikan gambaran tentang bagaimana kehidupan keluarga modern sering kali dilewati oleh konflik yang tak terlihat dari luar.
Reporter kami menyimpulkan bahwa film ini mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi jujur dalam sebuah keluarga. Setiap orang memiliki potensi untuk melakukan kesalahan, namun apa yang membuat perbedaan adalah bagaimana kita menghadapi dan belajar dari kesalahan tersebut. Inspirasi terbesar dari film ini adalah perlunya introspeksi diri serta pemahaman mendalam akan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.