Pembaruan dalam manajemen bank milik negara menjadi sorotan setelah rapat tertutup antara Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi. Salah satu langkah besar yang diambil adalah menyederhanakan struktur kepemimpinan perbankan milik negara demi efisiensi serta profesionalisme. Berdasarkan arahan dari pemerintah, jumlah anggota dewan komisaris harus lebih terukur agar sesuai dengan kebutuhan operasional.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, transformasi ini sudah mulai memberikan dampak positif pada sektor perbankan. Sebagai contoh, bank-bank seperti Mandiri dan BRI telah menunjukkan peningkatan citra di mata pasar karena susunan pengurusnya kini lebih proporsional. "Pasar menyambut baik perubahan ini, terlihat dari respons yang diberikan kepada bank-bank besar kita," ungkap Airlangga usai pertemuan. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pemangkasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua posisi penting diisi oleh individu-individu yang memiliki keahlian spesifik sesuai bidang tugasnya.
Pembaruan ini juga mencerminkan harapan akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen bank milik negara. Dengan menggandeng para ahli profesional, pemerintah berharap dapat mendorong kemajuan industri perbankan nasional secara keseluruhan. Keputusan ini tidak hanya memperbaiki efisiensi internal tetapi juga membuka peluang bagi generasi baru pemimpin profesional untuk berkontribusi pada perkembangan ekonomi bangsa.