Berita
Silaturahmi Politik: Mantan Wapres Ma'ruf Amin Beri Pandangan Terkait Isu Matahari Kembar
2025-04-20

Di tengah spekulasi politik yang berkembang akhir-akhir ini, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, Ma’ruf Amin, memberikan tanggapan terhadap isu matahari kembar. Isu ini muncul setelah sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih melakukan kunjungan ke mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama Lebaran Idulfitri tahun 2025. Beberapa pihak menyebut bahwa silaturahmi tersebut bisa diartikan sebagai tanda adanya intervensi dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Namun, Ma’ruf Amin menegaskan bahwa hal itu hanya merupakan bagian dari menjaga hubungan baik antara tokoh-tokoh negara.

Pernyataan Ma’ruf Amin Tentang Silaturahmi dan Isu Matahari Kembar

Pada hari Minggu (20/4/2025), di sebuah acara halalbihalal yang digelar oleh Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan pandangannya tentang fenomena politik yang sedang berlangsung. Dalam suasana musim semi politik yang dipenuhi dinamika, ia menekankan pentingnya menjaga silaturahmi antara para pemimpin lama dan baru.

Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa pertemuan antara menteri-menteri Kabinet Merah Putih dengan Jokowi tidak boleh dilihat sebagai ancaman bagi kepemimpinan Presiden Prabowo. Ia menambahkan bahwa jika niat semua pihak tetap bersih, maka tidak akan ada konflik yang mempengaruhi stabilitas pemerintahan. “Kalau hatinya bersih semua tidak ada ancaman,” ungkap Ma’ruf Amin dengan nada tegas.

Ia juga memberikan nasihat kepada Kabinet Merah Putih untuk bekerja lebih keras dan fokus pada tantangan saat ini. Menurutnya, situasi politik yang kompleks memerlukan langkah-langkah strategis serta kerja sama yang solid. “Saya kira kita semua tahu bahwa situasi sekarang itu kan tidak baik-baik saja, karena itu harus bekerja keras, harus bersatu, harus mengambil langkah-langkah yang terbaik,” tuturnya.

Dalam konteks ini, silaturahmi yang dilakukan oleh para menteri ke Jokowi seharusnya diinterpretasikan sebagai bentuk penghormatan dan rasa hormat kepada mantan pimpinan negara, bukan sebagai upaya untuk menciptakan dualisme kepemimpinan atau fenomena "matahari kembar".

Kritik terhadap pernyataan para menteri pun datang dari Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, yang khawatir bahwa tindakan ini dapat melemahkan otoritas presiden yang sedang menjabat. Namun, Ma’ruf Amin meluruskan persepsi tersebut dengan menyoroti nilai-nilai positif dari menjaga komunikasi antarpemimpin.

Di lokasi acara yang penuh kehangatan, Ma’ruf Amin menegaskan bahwa silaturahmi adalah elemen penting dalam menjaga persatuan bangsa, meskipun dalam konteks politik modern sering kali disalahartikan.

Dengan sikap bijaksana, Ma’ruf Amin mengajak semua pihak untuk tidak terjebak dalam spekulasi politik yang berlebihan dan fokus pada tujuan besar pembangunan bangsa.

Sebagai jurnalis yang meliput peristiwa ini, saya merasa bahwa pandangan Ma’ruf Amin membuka peluang bagi semua pihak untuk melihat silaturahmi politik dari sudut pandang yang lebih luas dan positif. Sebagai pembaca, kita diajak untuk lebih kritis dalam menafsirkan setiap gerakan politik tanpa terburu-buru membuat asumsi negatif. Hal ini menjadi pelajaran penting bahwa dalam demokrasi, dialog dan komunikasi yang terbuka tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kestabilan negara.

more stories
See more